Banjir di Kalbar
Pipa Saluran Air Bersih Rusak Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Desa Pakak, Sintang
Saluran paralon air bersih dari pegunungan (bukit bank) juga terputus. Air banjir sangat keruh pekat dan bercampur lumpur
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pipa saluran air bersih di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, rusak disebabkan longsoran tanah di kaki bukit bank pada Rabu, 14 Juli 2021. Selain tanah longsor, ratusan rumah warga juga terendam banjir akibat curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut.
"Saluran paralon air bersih dari pegunungan (bukit bank) juga terputus. Air banjir sangat keruh pekat dan bercampur lumpur akibat longsor," kata Thomas Edison, warga Desa Pakak kepada Tribun Pontianak.
Selama ini, air bersih warga Desa Pakak memanfaatkan sumber air dari bukit bank. Di kaki bukit tersebut, dibuat bendungan dan airnya dialirkan menggunakan paralon ke rumah-rumah warga.
"Sudah cukup lama desa pakak memanfaat sumber dari bukit untuk keperluan air bersih di perkampungan. Longsoran tanah kaki bukit bank menuju bendungan," kata pria yang akrab disapa Edi ini.
• Update Data Banjir di Kayan Hilir Sintang : 12 Desa Terdampak, 9 Desa Waspada
Menurut Edi, banjir kali ini paling besar dari pada tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya berdampak pada rumah dan saluran air bersih, tapi juga ternak warga.
"Pemukiman rendah di tepi pantai sungai genik. Cuma kondisi banjir cepat naik dan cepat surut. Tapi sepanjang sejarag, ini yang paling dalam. Ternak ssbagian ada yang hilang, sebagian mati di kandang akibat terendam banjir
Diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan sejumlah daerah dilaporkan tergenang banjir, juga tanah longsor, termasuk di Kabupaten Sintang.
Akibat diguyur hujan, ratusan rumah warga di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, tergenang air luapan sungai sungai genik. Arus genangan air setinggi pinggang orang dewasa juga menghanyutkan sejumlah ternak warga.
Bukan itu saja, kaki bukit Bank di desa tersebut juga terjadi longsoran tanah.
"Perkiraan lebih dari 200 rumah tergenang air. Banyak ternak warga juga hanyut terbawa arus. Longsor kaki bukit bank, arah desa pakak," kata Thomas Edison, kepada Tribun Pontianak, Rabu 14 Juli 2021.
Air mulai naik pada Rabu pagi. Tinggi permukaan air sedalam pinggang orang dewasa. "Banjir banyak, di dalam rumah air, sepinggul orang dewasa. Air mulai naik subuh, luapan sungai genik," ungkap pria yang akrab disapa Edi, ini.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Pakak, tepatnya di kaki bukit bank. Jarak titik longsor dengan pemukiman warga sekitar 4 kilo meter.
"Longsor terjadi subuh. Jaraknya 4 km dari pemukiman. Suaranya terdengar dari pemukiman. Sementara belum ada warga yang ke lokasi tanah longsor, warga masih menata perabotan rumah tangga. Ada yang mengungsi ke rumah saudara yang berada di dataran tinggi," ujar Edi.
Analisis Sementara BMKG Cuaca Ekstrem di Kalbar
Berdasarkan analisis sementara cuaca ekstrem di Kalbar pada 13-14 Julo 2021, Hujan lebat hingga kategori ekstrem telah terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat tanggal 13 – 14 Juli 2021.