Pola Hidup Sehat
BUAH yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Asam Lambung dan Maag Apakah Sama?
Buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi penderita sakit maag adalah buah yang memiliki tingkat keasaman rendah....
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi penderita asam lambung adalah buah yang memiliki tingkat keasaman rendah, seperti pisang, apel, pir, semangka, dan melon.
Jenis buah ini baik dikonsumsi karena dapat mencegah iritasi lambung.
Selain itu, buah-buahan tersebut juga baik bagi lambung karena mengandung serat dan air yang tinggi, sehingga dapat mengurangi produksi asam lambung.
Untuk mencegah atau meringankan gejala asam lambung, para penderita penyakit ini harus menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik.
Melansir Health Line dan WebMD, berikut ini adalah ragam makanan penurun asam lambung yang baik dikonsumsi oleh para penderita panyakit tersebut:
1. Sayuran
Sayuran secara alami mengandung rendah lemak, rendah gula, dan dapat membantu mengurangi asam lambung.
• BUAH Penurun Panas dan Batuk, Mampu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Lawan Infeksi
(UPDATE berita tentang kesehatan DISINI)
Pilihan sayuran yang bagus untuk menurunkan asam lambung antara lain yakni:
- Brokoli
- Asparagus
- Kembang kol
- Sayuran berdaun hijau
- Kentang
- Mentimun
- Kacang hijau
2. Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dipercaya dapat menjadi pengobatan alami penyakit asam lambung, sakit mag, maupun masalah pencernaan lainnya.
Para penderita asam lambung bisa menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam menu makanan sehar-hari sebagai bagian dari cara menurunkan asam lambung.
• INILAH BUAH Mentega, Buah Mirip Kesemek yang Mampu Mencegah Kanker Jika Rutin Dikonsumsi
3. Oatmeal
Oatmeal adalah makanan sumber serat yang sangat baik.
Sementara, diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko penurunan asam lambung yang lebih rendah.
Pilihan makanan sumber serat lainnya termasuk roti gandum dan nasi gandum.
4. Buah
Beberapa buah non-sitrus baik dikonsumsi oleh penderita asam lambung karena bisa menjadi buah penurun asam lambung.
Sebagai contoh, pisang.
• INILAH Buah Antioksidan Tinggi, Lindungi Sel Tubuh Dari Kerusakan Berbahaya
Salah satu serat larut yang terkandung di dalam pisang, yakni pektin dapat mendorong makanan melewati saluran pencernaan.
Kondisi ini dapat mencegah kenaikan asam lambung mengingat menumpuknya makanan di usus bisa jadi menambah kadar asam lambung.
Selain pisang, melon juga termasuk buah yang bagus dikonsumsi oleh para penderita asam lambung.
Pasalnya, melon termasuk makanan sumber magnesium, yakni mineral yang sering ditemukan di berbagai obat asam lambung.
Selain itu, kandungan pH sekitar 6,1 (kadar asam rendah) di dalam buah melon dapat menjadikannya sebagai salah satu buah yang baik dikonsumsi oleh penderita asam lambung.
Selain pisang dan lemon, berbagai buah lain, seperti apel dan pir juga cocok dikonsumsi penderita asam lambung karena tidak memicu gejala refluks asam lambung seperti buah asam.
• DERETAN MANFAAT Buah Naga untuk Ibu Hamil, Diantaranya Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Refluks asam lambung adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam di lambung bocor dan mengalir naik balik ke kerongkongan (esofagus).
Sebagian penderita, terkadang asam lambungnya kambuh setelah makan buah jeruk, jeruk bali, lemon, atau nanas.
5. Daging dan seafood tanpa lemak
Konsumsi daging tanpa lemak, seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut baik dilakukan oleh penderita asam lambung karena bisa mengurangi gejala refluks.
Seperti diketahui, penderita asam lambung tak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi.
Hal itu dikarenakan, makanan berlemak tinggi akan menambah produksi asam jauh lebih banyak.
Makanan tinggi lemak juga cenderung tertahan lebih lama di lambung, dan memicu otot di bagian bawah esofagus mulai rileks sampai terjadi refluks asam lambung.
6. Putih telur
Putih telur adalah pilihan makanan yang bagus untuk penderita asam lambung.
Di sisi lain, kuning telur tak dianjurkan untuk dimakan karena mengandung lemak cukup tinggi dan dapat memicu gejala refluks asam lambung.
Untuk mengonsumsi putih telur, penderita asam lambung akan lebih sehat jika memilih yang dimasak dengan cara direbus.
7. Lidah buaya
Tak hanya bermanfaat untuk masalah kecantikan, lidah buaya juga dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan, termasuk penyakit asam lambung.
Berdasar penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Enviromental Science and Health, mengonsumsi jus lidah buaya terbukti bisa membantu mencegah lonjakan asam lambung karena komponen anti-inflamasinya.
8. Yogurt
Penderita asam lambung selama ini mungkin lebih memilih menghindari konsumsi yogurt karena memiliki rasa asam yang dikhawatirkan akan memperburuk keadaan.
Namun, yoghurt justru memiliki efek yang baik untuk penderita asam lambung karena sudah difermentasi.
Kandungan bakteri asam laktat di dalamnya justru dapat menenangkan lambung, sehingga bisa memberi efek nyaman pada penderita asam lambung.
Namun, dalam mengonsumsi yogurt jelas harus sesuai kebutuhan.
Konsumsi yogurt secara berlebihan, apalagi dalam kondisi perut yang kosong, bisa saja berpotensi menyebabkan peningkatan asam lambung.
Selain mengonsumsi makanan di atas, penderita asam lambung juga perlu menghindari kebiasaan yang dapat memicu kenaikan asam lambung, seperti merokok, minum alkohol, termasuk tidur setelah makan.
Jika berbagai cara tersebut tidak membantu dalam meredakan gejala asam lambung, jangan menunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Asam lambung naik atau penyakit asam lambung bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Gejala penyakit ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada.
Walaupun tidak mematikan seperti serangan jantung, penyakit asam lambung perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.
Gejala Penyakit Asam Lambung
Dilansir dari alodokter, gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
Gejala ini dapat disertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, serta maag dan sesak napas.
Penyakit asam lambung juga dapat menimbulkan keluhan mulut terasa asam.
Penyebab Asam Lambung Naik
Melemahnya otot bagian kerongkongan nyatanya menjadi salah satu penyebab mengapa seseorang mengalami penyakit asam lambung.
Pada pengidap asam lambung, otot tidak dapat menutup secara rapat sehingga mengakibatkan asam lambung naik kembali menuju kerongkongan.
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko melemahnya otot pada kerongkongan, seperti kondisi obesitas, usia lanjut, kondisi hamil, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, alkohol, merokok, bahkan kondisi stres pun dapat menyebabkan otot kerongkongan tidak bekerja secara maksimal.
Tidak hanya gaya hidup dan pola makan saja, nyatanya asam lambung naik juga dapat disebabkan oleh adanya beberapa penyakit, seperti gastroparesis, scleroderma, hingga hernia hiatus.
Beda Asam Lambung dan Maag
Sakit maag terjadi ketika lapisan perut mengalami perlukaan dan kondisi ini bisa diperburuk dengan asam lambung.
Jadi, bisa dibilang penyebab utamanya bukanlah asam lambung.
Kondisi berbeda dengan penyakit asam lambung yang memang disebabkan karena asam lambung itu sendiri.
Ketika asam lambung keluar dari perut dan masuk ke kerongkongan.
Tadi sudah disampaikan kalau kedua kondisi ini memiliki gejala yang sama, tetapi ada perbedaan yang signifikan.
Maag sering disertai dengan gejala seperti:
- Sensasi terbakar di usus, di area antara pusar dan tulang dada.
- Nyeri atau tidak nyaman dua hingga tiga jam setelah makan.
- Rasa sakit yang membangunkan kamu di malam hari.
- Rasa sakit yang berkurang setelah makan, minum, atau mengonsumsi obat maag.
- Darah di kotoran atau muntah.
Sedangkan penyakit asam lambung, biasanya ditandai oleh rasa asam di belakang mulut, batuk kering, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, gejala, seperti asma, mulas yang meningkat sebagai respons terhadap beberapa makanan "pemicu", dan gejala yang memburuk saat kamu berbaring atau membungkuk. (*)