Banjir di Kalbar
Banjir di Pontianak, BPBD Siaga 24 Jam, Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Warga Mengungsi
Meskipun demikian, Haryadi menerangkan, untuk ketinggian banjir ada yang mencapai 1 meter seperti dikatakannya di kawasan Purnama.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Haryadi Triwibowo menyampaikan bahwa pihaknya terus siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana alam seperti banjir yang terjadi pada Rabu 14 Juli 2021.
Ia memastikan bahwa pada banjir yang terjadi tidak ada korban jiwa dan belum ada warga yang mengungsi.
Meskipun demikian, Haryadi menerangkan, untuk ketinggian banjir ada yang mencapai 1 meter seperti dikatakannya di kawasan Purnama.
"Saya sudah keliling di Pontianak Barat, Pontianak Selatan, Pontianak Timur. Karena kemarin hujan dari tanggal 13, 14 sampai 15 Juli 2021 gempolang tinggi dan hujan tinggi," ujarnya.
• BPBD Sebut Banjir di Kota Pontianak Capai 1 Meter, Jalan Purnama Terendam Kendaraan Warga Mogok
Ia mengantakan, banjir tidak hanya terjadi di sepanjang sungai Kapuas, namun juga termasuk di Pontianak Selatan di Purnama yang dan disemua wilayah Kota Pontianak hampir merata.
"Untuk di perumahan penduduk 15 sampai 30 centimeter dan untuk dijalan atau di halaman itu ada yang satu meter. Maka kita dari BPBD stanbay 24 jam, karena ini diprediksi sampai dua hari kedepan," ungkapnya.
Ia mengatakan, penyebab terjadinya banjir tersebut juga karena drainase yang sumbat sehingga aliran air kurang lancar dan permukiman yang rendah sehingga mudah tergenang.
"Maka solusi untuk jangka pendek kita stanbay 24 jam melalui medsos untuk waspada. Dan kita sudah membentuk konsep RT, RW, tangguh sehingga bisa antisipasi," terang Haryadi.
Kemudian untuk antisipasi luapan air semakin tinggi, dikatakakannya Pemkot Pontianak menyediakan fasilitas yang terdampak oleh luapan air.
"Untuk antisipasi jika rumah warga yang tak bisa ditempati bisa mengungsi di aula camat maupun kelurahan. Karena kita sudah koordinasi dengan Camat, Lurah, TNI-Polri,"
" Kemudian untuk jangka panjang BPBD kerja sama dengan Bank Dunia untuk penanganan banjir di kota Pontianak tahun 2022 sudah mulai. Salah satunya normalisasi parit dan nenata kawasan sepanjang dan perbaikan pintu air," paparnya.
Kemudian, yang tak kalah pentingnya ia katakan adalah peran serta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan.
"Budaya masyarakat pontianak mengelola sampah jangan sampai membuang sampah sembarangan. Karena kalau saluran air tersumbat akhirnya membuat menyumbat saluran sehingga terjadi genangan. Maka budaya menjaga kebersihan sangat penting," pungkasnya. (*)
(Simak berita terbar dari Kalbar)