Pola Hidup Sehat
Salah Satu Cara untuk Mengetahui Seseorang Terinfeksi HIV Adalah? Apa Itu Sufficient & Gejala HIV?
Tanpa kekebalan tubuh yang kuat, tubuh kesulitan melawan infeksi, sehingga penderita HIV lebih rentan untuk terserang penyakit.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh yang kuat, tubuh kesulitan melawan infeksi, sehingga penderita HIV lebih rentan untuk terserang penyakit.
HIV bekerja dengan cara menghancurkan sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Semakin banyak sel darah putih yang rusak, semakin lemah kekebalan tubuh.
Banyak orang yang menganggap HIV adalah AIDS dan begitu pula sebaliknya.
Padahal terinfeksi HIV tidak selalu akan berujung pada AIDS jika status infeksi HIV cepat terdeteksi dan diobati.
Pada tingkat infeksi HIV yang sangat parah, kekebalan tubuh sangat menurun sehingga membuat tubuh lebih rentan terkena infeksi dan penyakit kanker.
• ILMUWAN Beberkan Kerusakan Organ Penderita Virus Corona Mirip Kombinasi HIV & SARS
(UPDATE berita tentang kesehatan DISINI)
Kondisi mematikan inilah yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).
Meski demikian, infeksi HIV membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang menjadi AIDS.
Prinsip Penularan HIV
Prinsip dalam penularan HIV, yang dikenal dengan istilah ESSE yaitu prinsip dimana dimungkinkan untuk terjadi penularan HIV dari satu manusia ke manusia lainnya.
- Exit maksudnya adalah jalan keluar bagi cairan tubuh yang mengandung HIV dari dalam tubuh keluar tubuh;
- Survive adalah cairan tubuh yang keluar harus mengandung virus yang tetap bertahan hidup;
- Sufficient yaitu jumlah virus yang cukup untuk menularkan/menginkubasi ke tubuh seseorang;
- Enter adalah alur masuk di tubuh manusia yang memungkinkan kontak dengan cairan tubuh yang mengandung HIV.
• Pasangan Gay Positif HIV/AIDS di Ketapang Jadi Tren Baru
Gejala Terinfeksi HIV
Sebelum mengetahui cara mendeteksi HIV, sebaiknya berkenalan terlebih dahulu dengan gejalanya.
Gejala HIV cukup beragam.
Namun, seseorang yang terinfeksi HIV akut (saat seseorang pertama kali terinfeksi) biasanya mengalami gejala seperti flu atau infeksi virus lainnya, seperti:
- Demam dan nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Berkeringat pada malam
- Sariawan, termasuk infeksi jamur (sariawan)
- Pembengkakan kelenjar getah bening membengkak
- Diare
Meski begitu, ada pula orang yang tidak menunjukkan gejala ketika pertama kali terinfeksi HIV.
Infeksi HIV akut berkembang selama beberapa minggu sampai bulan, dan menjadi infeksi HIV tanpa gejala. Fase ini bisa bertahan 10 tahun atau lebih.
Nah, selama periode ini pengidapnya mungkin tidak memiliki alasan untuk mencurigai dirinya mengidap HIV, tetapi mereka dapat menularkan virusnya ke orang lain.
Masalahnya tak hanya terhenti di situ saja.
Andaikan HIV dibiarkan tanpa penanganan, kemungkinan besar mengembangkan penyakit AIDS akan semakin meningkat.
Ada beberapa orang yang mengembangkan AIDS dalam beberapa tahun setelah terinfeksi HIV.
Namun, ada pula yang tetap sehat sepenuhnya setelah 10 atau bahkan 20 tahun.
Cara untuk Mengetahui Seseorang Terinfeksi HIV
1. Kenali faktor risiko HIV
Mendeteksi HIV dimulai dengan mendeteksi adanya faktor risiko yang dimiliki seseorang.
Seseorang patut waspada dirinya terkena infeksi HIV, jika dirinya memiliki berbagai faktor risiko HIV.
Faktor-faktor risiko HIV, antara lain: berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, menggunakan jarum suntik secara tidak steril (yang biasanya sering terjadi pada penggunaan obat suntik/intravenous drug user), dan terlahir dari ibu yang positif menderita HIV.
Jadi, jika seseorang memiliki berbagai faktor risiko tersebut, maka dirinya patut waspada akan infeksi HIV.
2. Kenali gejala awal HIV
Gejala awal HIV meliputi demam tanpa sebab yang jelas, badan terasa lemas, nyeri tenggorokan, dan penurunan berat badan.
Orang yang terinfeksi HIV juga dapat mengalami pembengkakan pada berbagai kelenjar, seperti daerah leher atau selangkangan.
Biasanya gejala awal akan muncul setelah 2–6 minggu terinfeksi virus HIV.
Karena mirip dengan flu biasa, banyak penderita tak menyadari bahwa dirinya terinfeksi HIV.
Oleh sebab itu, orang dengan faktor risiko HIV sebaiknya tidak meremehkan jika terkena flu, apalagi jika berkepanjangan.
3. Waspada infeksi membandel
Apakah Anda memiliki infeksi membandel yang sulit ditangani?
Infeksi adalah tanda awal dari infeksi HIV.
Infeksi yang terjadi dapat bervariasi, mulai dari infeksi paru sampai infeksi saluran pencernaan.
- Infeksi tuberkulosis
Pasien HIV dapat mengeluhkan batuk, keringat malam, dan sesak napas. Hal ini menunjukkan adanya infeksi saluran pernafasan yang dapat disebabkan oleh kuman tuberkulosis. Jika tidak ditangani dengan baik, maka seseorang dengan tuberkulosis akan mengalami kerusakan paru lebih lanjut.
- Infeksi jamur
Timbulnya jamur pada daerah mulut merupakan salah satu gejala klinis dari HIV. Gejalanya berupa plak keputihan pada rongga mulut dan menempel ke lidah.
- Diare
Diare juga merupakan keluhan yang sering dialami penderita HIV. Diare yang terjadi biasanya bersifat kronis dan sulit disembuhkan. Terdapat banyak kemungkinan penyebab diare pada pasien HIV, seperti infeksi bakteri, virus, atau parasit.
- Infeksi menular seksual
Salah satu metode penularan HIV adalah melalui hubungan seksual.
Karena itu, infeksi menular seksual sering kali terjadi bersamaan dengan infeksi HIV.
Jenis-jenis infeksi menular seksual ini meliputi infeksi oleh kuman gonore, sifilis, atau kutil kelamin.
4. Voluntary counseling and testing
Voluntary counseling and testing (VCT) adalah metode diagnosis HIV dimana seseorang melakukan konseling dan pemeriksaan secara sukarela.
Pada program ini, pemeriksaan HIV didahului oleh konseling sebelum pemeriksaan, serta diikuti oleh konseling setelah pemeriksaan dilakukan.
Jika seseorang memiliki faktor risiko terinfeksi HIV, dan ditunjang dengan berbagai gejala yang khas, maka pemeriksaan HIV dianjurkan.
Hal ini guna mendeteksi dini terjadinya infeksi HIV dan mencegah penularan HIV lebih lanjut.
Dengan melakukan berbagai langkah di atas, gejala HIV dapat dideteksi pada fase awal infeksinya dan penularannya pun dapat dicegah.
Jadi, jangan takut untuk memeriksakan diri Anda guna masa depan yang lebih cerah.