Khazanah Islam

Niat Sholat Dhuha dan Manfaat Shalat Dhuha: Apakah Boleh Shalat Dhuha Tidak Membaca Surat Ad Dhuha?

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa..“Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Endro
Ilustrasi Shalat Dhuha. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Dhuha adalah salat sunnah yang dilaksanakan di waktu Dhuha.

Waktu Dhuha adalah masa di saat matahari naik setinggi ombak.

Dalil Shalat Dhuha bisa dilihat dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah.

Aisyah berkata: "Rasulullah SAW mengerjakan Shalat Dhuha empat rakaat dan adakalanya menambah sesukanya” (HR Muslim).

Buya Yahya mengatakan, waktu utama Shalat Dhuha adalah waktu panas menguat.

"Sekitar tiga jam setelah matahari terbit. Itu paling bagus kalau kita mau melaksanakan Shalat Dhuha,'' kata Buya Yahya.

Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah dan Urutan Lengkap dengan Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu

Apakah boleh Sholat Dhuha tidak membaca surat ad-Dhuha?

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, tidak ada keharusan membaca surah Ad Duha saat melaksanakan Shalat Dhuha.

"Jadi silakan saja, anda bisa baca surat yang lainnya yang sekiranya sesuai dengan apa yang bisa anda baca," katanya dalam satu ceramah.

UAH menyatakan, jika memang banyak hafalan Al Quran, bisa dipilih surah yang sesuai keinginan terutama yang berkaitan dengan tasbih.

"Kalau minta kelapangan, baca surah Adduhanya. Rakaat pertama Ad Duha, rakaat kedua alam nasyrah," kata UAH.

"Karena dua surah ini turun bersamaan untuk memberikan berita gembira kepada Nabi SAW," katanya.

Shalat Dhuha dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal bisa dilakukan sesuai keinginan.

Lafal Adzan Sebelum Shalat Berjamaah dan Artinya Lengkap dengan Bacaan Cara Menjawab Adzan

Keutamaan dan Manfaat Shalat Dhuha

1. Menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh

Sebagaimana hadis yang telah disebutkan di depan bahwa shalat dhuha bisa menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia.

2. Merupakan ghanimah (keuntungan) terbanyak

Hal ini didasarkan atas sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

3. Membawa kecukupan sepanjang hari

Shalat dhuha mendatangkan kecukupan kita selama sehari di hari kita shalat dhuha. Hal ini berdasarkan hadis Qudsiy yang artinya:

Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

4. Dibangunkan sebuah rumah di surga

Bagi orang yang rajin shalat dhuha maka akan dibangunkan rumah di surga oleh Allah SWT.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Dari Abu Musa ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Siapa yang shalat Dhuha empat raka‟at dan shalat sebelum Zuhur empat raka'at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. ath-Thabrani)

5. Mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.”

Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi)

6. Mendapatkan ampunan dosa

Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha secara terus menerus, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Al-Tirmidzi)

7. Tidak dianggap sebagai orang lalai

Orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha dianggap sebagai orang yang terus mengingat Allah dan bukan orang yang lalai. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai” (HR. Baihaqi dan An Nasa'i).

Berikut bacaan Niat Sholat Dhuha

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”

Doa Setelah Shalat Dhuha

Ada beberapa doa yang bisa dibaca setelah Shalat Dhuha.

Adapun doa setelah Sholat Dhuha yang dicontohkan Rasullah SAW adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

allahummaghfirli watub alayya innaka antat tawwabur rahim

Artinya: Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku.

Sesungguhya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang

Nabi Muhammad SAW membaca doa ini seratus kali.

Doa ini bersumber dari hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari.

Doa setelah Shalat Dhuha lainnya adalah sebagai berikut:

 اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَآءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اٰتِنِيْ مَااٰتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu

Wa in kaana mu'assiran fa yassirhu

Wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika

Wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya:

“Wahai Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu.

Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.

Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Wahai Tuhanku, kalau rizkiku di langit, turunkanlah.

Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah.

Kalau haram, gantilah menjadi yang suci. Jika jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu.

Tuhanku, berikanlah aku apa yang Engkau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.

Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang.

Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku.

Anugerahkanlah taubat-Mu untukku. Sungguh Engkau Maha Penerima Tobat, lagi Maha Penyayang”. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved