Dua Indikasi Tingginya Permintaan Vitamin dan Obat di Pontianak, Mujiono Minta Pemkot Bertindak
Indikasi yang pertama ia sampaikan adalah karena kesadaran masyarakat meningkat untuk menjaga kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh seperti hal
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Mujiono menyampaikan, dua indikator yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan vitamin maupun obat-obatan covid-19 di beberapa di apotek di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Indikasi yang pertama ia sampaikan adalah karena kesadaran masyarakat meningkat untuk menjaga kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh seperti halnya dengan mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan lainnya.
Kemudian, indikasi kedua ia sampaikan adalah bisa saja karena tingkat ketertularan covid-19 di kalangan masyarakat semakin banyak.
• Banyak Diburu Pembeli, Pemilik Apotek di Pontianak Sebut Permintaan Vitamin Meningkat 5 Kali Lipat
"Terkhusus pada kondisi saat ini di Kota Pontianak yang masih dalam katagori zona merah sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli obat dan vitamin," ujarnya, Sabtu 10 Juli 2021.
"Namun kita berharap masyarakat membeli obat dan vitamin ini dalam rangka untuk mencegah atau mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," ungkapnya.
(Update Informasi Seputar Kalimantan Barat)
Dirinya menyarankan kepada pemerintah Kota Pontianak maupun Dinas Kesehatan Kota Pontianak serta pihak apotek dan penyediaan atau distributor obat maupun vitamin agar segera melakukan koordinasi dan mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi kelangkaan obat maupun vitamin yang diperlukan masyarakat.
"Kita harapkan apotek menjaga siklus peredaran obat maupun vitamin m apabila mulai menipis agar segera memesan kembali," ujarnya.
"Pemerintah Kota juga untuk memastikan stok obat atau vitamin. Maka harus dilakukan pemantauan tentang ketersediaan obat dan vitamin," imbuhnya.
Ia mengatakan pihak-pihak terkait harus merespon cepat untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat.
"Kita masuk zona merah, jangan malah stok obat dan vitamin habis. Maka pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan segera merespon hal ini. Segera mengambil langkah-langkah, mungkin bisa saja melakukan koordinasi dengan pihak apotik dan distributor terkait obat dan vitamin," ujarnya.
• Jamin Ketersedian Stok Vitamin di Pontianak, Edi Kamtono Akan Sidak Stok Obat di Sejumlah Tempat
Terlebih dari itu, ia juga menyarankan agar masyarakat tidak terlalu panik dengan kondisi yang ada. Dirinya meminta agar masyarakat tetap berpikir tenang tentang kondisi yang ada saat ini.
"Yang penting saya juga mengimbau agar masyarakat tidak usah terlalu panik. Artinya kita perlu kontrol atau pengendalian diri, mengantisipasi itu penting dan prokes itu penting. Tetapi yang lebih penting kita harus tenang sehingga bisa mengambil kebijakan yang tepat dan bijak dalam penanganan covid-19 ini," jelas Mujiono.
"Maka saya menghimbau masyarakat tetap tenang, pemerintah daerah dan dinas kesehatan dan distributor dan maupun pihak apotik melakukan koordinasi," ujarnya.
Sementara itu, Owner Apotek Agung Pontianak, Sukamto menyampaikan, bahwa masyarakat semakin membludak membeli berbagai obat-obatan dan vitamin, Sabtu 10 Juli 2021.
Bahkan dikatakakannya, sejak tiga pekan ini meningkat hingga lima kali lipat dari hari-hari biasanya.
"Kebutuhan vitamin tiga minggu ini naik 5 kali lipat. Namun vitamin masih cukup aman, karena banyak pabrik yang produksi sehingga bisa subtitusi," ujarnya.
• Ratusan Orang Ikuti Vaksinasi di IMI Kalbar, Gubernur Kalbar Rencanakan Bentuk Vaksinasi Kelurahan
Adapun obat-obatan yang dibeli oleh masyarakat dikatakakannya ialah obat terapi covid-19, seperti antibiotik, anti virus, vitamin C, D dan E.
Sedangkan untuk untuk alat kesehatan, ia mengatakan seperti tabung oksigen, alat test antigen mandiri, nebulizer, termometer dan oxymeter.
"Dalam sehari lebih dari 200 pasien yang membeli, pasien membludak sekali sudah tiga minggu," katanya.
Dimana ia katakan, jika hari-hari sebelumnya dalam setiap hari hanya 50 orang pembeli, namun sejak tiga pekan ini meningkat lima kali lipat.
Ia mengungkapkan, ada beberapa obat yang memang sudah mulai kosong sejak membludaknya kebutuhan masyarakat.
"Sudah seminggu obat anti virus kosong diapotek group kami. Kemudian golongan pavipiravir dan oseltamivir yang kosong dipasaran saat ini," katanya.
Ia menerangkan untuk penyediaan obat-obatan tersebut mensuplai dari pedagang besar yang ada di Kalimantan Barat.
"Obat kami disuplai dari pedagang besar farmasi di wilayah Kalbar," pungkasnya. (*)