Pemkab Akan Benahi Irigasi Untuk Majukan Pertanian Sambas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sekretaris Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Sambas, Uray Joni mengatakan sebelumnya rata-rata hasil panen padi perhektar di Kabupaten Sambas adalah 2,4 hektare. Data itu kata dia, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh BPS Kabupaten Sambas beberapa waktu lalu.

"Kita sebetulnya punya potensi, tapi hasil pertanian kita dari hitungan BPS hanya mampu 2,4 ton perhektar," ujarnya, Senin 5 Juli 2021.

"Padahal kalau kita lihat kita bisa lebih dari itu, dan kita masih berada di peringkat sembilan dari 13 Kabupaten/Kota di Kalbar padahal kita ini lumbung pangan Kalimantan Barat," katanya.

Hal itu kata dia, bisa saja disinyalir dari beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Sambas. Seperti, masalah irigasi, benih hingga teknologi dan peralatan.

• Perhiptani: Bupati Harus Berpihak Kepada Petani

"Sisi lain kita juga punya keterbatasan, dari segi peralatan, penggunaan benih unggul bermutu baru 20 persen, kurang sumber air dan lainnya. Inilah yang harus kita evaluasi agar kita panen bisa mencapai 7-8 ton perhektar," katanya.

Diapun mengapresiasi peran swasta yang telah membantu percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Sambas, dengan meluncurkan program Agro Solution secara mandiri di tahap pertama ini.

"Kedepan kita harapkan pembangunan disektor pertanian ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pertanian tapi juga seluruh stakeholder di Kabupaten Sambas," katanya.

"Konsep penyuluhan itu juga perlu kita kolaborasi, agar bisa ada inovasi dan tidak melulu konvensional," tutupnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)