Kenapa Setiap Tanggal 9 Juli Diperingati Sebagai Hari Satelit Palapa?
Inilah kenapa kemudian setiap tanggal 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa..............................
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari Satelit Palapa diperingati setiap tanggal 9 Juli.
Peringatan Hari Satelit Palapa setiap tanggal 9 Juli dilakukan karena pada tanggal 9 Juli 1976, Indonesia pertama kali meluncurkan satelit pertama bernama Palapa A1.
Satelit Palapa A1 diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat, pada pukul 19.30 waktu setempat atau pukul 06.30 WIB.
Inilah kenapa kemudian setiap tanggal 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa.
Melansir Lapan, Satelit Palapa A1 merupakan satelit pertama milik Indonesia.
• Jadwal Hari Penting di Bulan Juli 2021 dan Jadwal Puasa di Bulan Dzulhijjah Sebelum Idul Adha
Satelit Palapa A1 digunakan untuk keperluan seperti transmisi TV dan telekomunikasi.
Nama Palapa diambil dari sumpah Palapa yang disampaikan Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit yang bercita-cita untuk mempersatukan Nusantara.
Sejarah Peluncuran Satelit Palapa
Perkembangan sistem komunikasi di luar negeri menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem komunikasinya.
Saat itu sistem komunikasi Indonesia masih terbilang buruk.
Padahal Indonesia terdiri atas daratan dan lautan yang luas.
Untuk mengatasi hal itu, langkah pertama, merencanakan peluncuran sebuah satelit.
• BESOK Peringatan Hari Satelit Palapa, Bagaimana Sejarah Satelit Pertama Indonesia Palapa Diluncurkan
Pada Februari 1975, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Hughes Space and Communication (kini Boeing Satellite System) untuk program peluncuran satelit.
Penandatanganan tersebut berkaitan dengan perencanaan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 dan A2).
Selain mengadakan kerja sama dengan pihak luar, pemerintah juga mengumpulkan pakar teknologi untuk bekerja sama mengoperasikan teknologi komunikasi sebagai tindak lanjut peluncuran satelit.
Presiden Soeharto memberikan nama proyek tersebut adalah "Palapa" yang diambil dari sumpah Patih Gadjah Mada pada zaman Majapahit.
