Citizen Reporter

Uskup Agus: Saling Dukung adalah Hal Paling Pokok dalam Hadapi Pandemi Covid-19

Sebagaimana yang Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus katakan bahwa saling mendukung adalah hal paling pokok dalam menghadapi situasi Pandemi Cov

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Penyerahan bingkisan untuk Mgr Agustinus Agus dalam rangka Ulang Tahun Bhayangkara ke-75. 

Citizen Reporter

Samuel | Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Di tengah suasana Pandemi Covid-19, refleksi etika tentang tindakan heroik menarik untuk dilakukan.

Hal itu tampak dalam refleksi etika tentang tindakan heroic, yang terasa melawan arus.

Semua bisa berupa hanya terdengar lirik, dilakoni oleh jingle iklan, slogan kampanye, pertikaian politik, dan gosip selebriti yang hingar bingar, suasana gemerlap dan memesona yang tampak seolah mendukung percepatan penanganan Covid, namun masih banyak juga yang tak mengindahkan dukungan itu.

Sebagaimana yang Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus katakan bahwa saling mendukung adalah hal paling pokok dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19.

Hal itu Mgr Agustinus Agus katakan dalam silahturahmi hari Bahyangkara ke 75 dalam kunjungan Kombes Pol Benyamin Sapta, Dir Polair, Kombes Pol Yohanes Hernowo, Dir Narkoba dan AKBP Y.Andis APP,Pamen Dit Lantas, di Keuskupan Agung Pontianak pada 24 Juni 2021 pagi.

Dalam wawancara dengan Kombes Pol Benyamin Sapta, Dir Polair ia mengatakan kegiatan kunjungan ini merupakan ajangsana pelaksanaan rangkaian kegiatan hari Bahyangkara ke 75.

“Sesuai dengan perintah Bapak Kapolda Kalimantan Barat untuk melaksanakan ajangsana kepada masyarakat dan salah satunya kami mengunjungi Mgr Agustinus Agus sebagai tokoh Agama Katolik Kalimantan Barat,” kata Kombes Pol Benyamin Sapta, Dir Polair.

“Kegiatan ini harapannya apa yang sudah Polri lakukan di hari Bahyangkara ke 75 agar bisa meningkatkan silahturahmi,” lanjut Benyamin.

"Hubungan masyarakat dan untuk kami sendiri agar bisa meningkatkan kinerja khususnya kepolisian untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan untuk masyarakat," lanjutnya.

Kombes Pol Benyamin Sapta, Dir Polair juga menyampaikan karena situasinya sedang pandemi covid-19 maka Polda Kalbar berharap bisa memberikan edukasi kepada masyarkat dan sama-sama menjaga situasi covid yang ada ditengah masayarkat.

Sejalan dengan itu diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa melaksanakan vaksin.

Teladan baik ditengah Pandemi
Kata “heroisme” atau “tindakan heroik” dapat pula dimengerti secara lebih luas, yakni dengan melepaskan keterkaitannya dengan konflik fisik atau peperangan mana pun.

Dalam arti luas, tindakan heroik malah dapat dikaitkan dengan sikap “anti kekerasan’, sikap menghindari semua jenis kekerasan, apalagi kekerasan fisik dan peperangan.

Chris Lowney adalah salah seorang yang menggunakan arti “kepahlawanan” dalam arti luas.

Dalam buku Heroic Leadership (2005), ditulisnya bahwa ciri kepemimpinan heroik ialah keberanian untuk senantiasa melakukan mawas diri, kemampuan merasa nyaman di dunia yang selalu berubah, memiliki cinta kasih untuk mengakui bakat terpendam pada setiap orang yang dijumpai, memotivasi tiap orang untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki secara maksimal.

Narasi diatas selaras dengan apa yang dikatakan Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus selaku tokoh Agama Katolik bangga dan mengapresiasi tindakan Polri yang mengayomi masyarakat, termasuk didalamnya Polri sudah berusaha untuk menjalin silahturahmi bersama tokoh agama.

“Siapapun sebagai warga negara Indonesia apalagi sebagai tokoh kita perlu mendukung, pihak-pihak yang sungguh peduli terdahap situasi masyarakat semacam ini,” kata Uskup Agus.

Mgr Agustinus Agus juga menambahkan apalagi yang dihadapi sekarang adalah Covid-19 yang makin meningkat.

“Saya juga mendukung TNI/Polri turun lansung ke lapangan, bukan karena kurang menghargai kinerja gugus tugas yang seharusnya dilakukan pemerintah tetapi memang situasi khusus,” kata Mgr Agus.

Pesan untuk memikirkan dan memperjuangkan kebebasan, kesetaraan, dan kesejahteraan kalangan yang membutuhkan bantuan, meski kalangan itu bukan sanak keluarga, sahabat, rekan sekerja, seiman, separtai atau sesuku, sangatlah relevan disuarakan.

“Jadi kehadiran dari Polda dalam rangka Hut Bahyangkara ke 75 saya lihat hal ini menunjukkan teladan,” lanjut Uskup.

“Dan pihak aparat juga butuh dukungan dari masyarakat apalagi tokoh-tokoh agama," katanya.

Uskup Agus juga menyayangkan, kadang-kadang terkait ideologi, pemberitaan yang tidak utuh, membuat masayarakat takut untuk divaksin.

“Kalau hal ini terus dibiarkan, kapan kita akan selesai dalam hal ini?” Tanya Uskup,

“Tetapi puji Tuhan dari pandangan saya, orang Katolik sangat mendukung ini bahkan mencari-cari kapan bisa divaksinasi.”

Pesan tindakan heroik ini amat relevan. Ketika semua hanya sibuk memikirkan kesejahteraan keluarga masing-masing dan hanya sedikit berbagi dengan tetangganya kiri kanan, pertanyaan itu kembali menghunjam sanubari, “Who is my neighbour?” terlebih dalam situasi covid-19 saat ini.

Sebagai Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Kalimantan Barat, dan bangga karena diajak terlibat dalam hal ini.

“Pandemic ini adalah masalah kita bersama,” tambah Uskup, “Saya harap instansi lain juga bisa melakukan hal serupa seperti ini. Misalnya saat ini Polri, nanti TNI, ada Sipil, dan sebagainya karena saling mendukunglah yang paling pokok.”

Selamat Hari Bahyangkara ke 75. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved