Khazanah Islam
Tidak Hafal Doa Qunut Bagaimana Hukumnya? Apa Sah Sholat Subuh Tanpa Qunut?
Namun demikian, Buya Yahya mengatakan, bagi yang tidak bisa menghafal Qunut, jangan sampai ketinggalan keutamaan Qunut.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Membaca Doa Qunut saat Shalat Subuh adalah amalan sunnah yang baik dikerjakan.
Karena hukumnya sunnah, orang yang tidak membaca Doa Qunut pada Shalat Subuh, Sholatnya tetap sah.
Demikian pula dengan orang yang tidak hafal bacaan doa Qunut.
Namun demikian, Buya Yahya mengatakan, bagi yang tidak bisa menghafal Qunut, jangan sampai ketinggalan keutamaan Qunut.
Menurut Buya Yahya, jika tidak hafal Doa Qunut, solusinya adalah dengan membaca doa apa saja.
"Anda bisa baca doa apa saja. Baca saja robbana atina fiddun-ya hasanah sampai selesai," katanya.
• DOA Qunut Subuh Berjemaah Letak Perbedaan Qunut Sholat Berjemaah dan Shalat Sendiri Arab Latin
Pendapat 4 Imam Mazhab
Doa Qunut dibaca pada rakaat kedua, tepatnya saat I'tidal setelah Ruku'sebelum Sujud dalam Sholat.
Empat Imam Mazhab berbeda pandangan soal Qunut pada Shalat Subuh.
Hal itu sebagaimana disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam buku dan juga ceramahnya.
UAS menyatakan, dalam mazhab Hanafi dan Hanbali, tidak ada Qunut pada shalat Shubuh.
Adapun mazhab Maliki berpandangan bahwa ada Qunut pada shalat Shubuh, dibaca sirr, sebelum ruku’.
• Solat Sunah Sebelum Subuh: Niat Salat Fajar, Tata Cara dan Bacaannya
Sementara mazhab Syafi’i menyatakan, ada Qunut pada shalat Shubuh, setelah ruku’.
Lalu bagaimana jika lupa membaca doa Qunut saat Shalat Subuh?
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, jika berpegang pada mazhab Syafii, maka lakukanlah Sujud Sahwi.
"Kalau mazhabnya Syafii. Jadi jika lupa baca doa Qunut, lakukan Sujud Sahwi," jelas UAS.
"Yang tidak baca Qunut itu mazhab Hanafi dan Hanbali,'' katanya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, hukum membaca doa Qunut adalah sunnah.
Jadi ketika lupa, diganti dengan melaksanakan Sujud Sahwi.
• Bacaan Niat Sholat Subuh Lengkap Doa Qunut Subuh
"Itu dalam mazhab Imam Syafii," jelas UAH.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jika anda Qunut, tapi Sholat berjamaah dengan imam yang tidak Qunut, maka ikuti imam.
"Jangan Sujud Sahwi sendirian. Salah itu. Karena Sholat menguikuti imam," kata Ustadz Adi Hidayat.
Begitu juga ketika Sholat di belakang imam yang Qunut, maka aminkan Qunutnya.
Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat tangan?
Ulama Mazhab Syafi’i berbeda pendapat tentang mengangkat tangan dan mengusap wajah dalam doa Qunut.
Pendapat itu terbagi kepada tiga:
Pertama, yang paling shahih, dianjurkan mengangkat tangan tanpa mengusap wajah.
Kedua, mengangkat tangan dan mengusapkannya ke wajah.
Ketiga, tidak mengusap dan tidak mengangkat tangan.
Para ulama sepakat untuk tidak mengusap selain wajah, seperti dada dan lainnya.
Bahkan mereka mengatakan perbuatan itu makruh.
Bacaan Doa Qunut
Berikut adalah bacaan doa Qunut Subuh:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fî man hadait.
Wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait.
Wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait.
Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait.
Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait.
Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya:
“Ya Allah, berilah hidayah kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri hidayah.
Berikanlah kebaikan kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri kebaikan.
Berikan aku kekuatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kekuatan.
Berkahilah bagiku terhadap apa yang telah Engkau berikan.
Peliharalah aku dari kejelekan yang Engkau tetapkan.
Sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagi-Mu.
Tidak ada yang merendahkan orang yang telah Engkau beri kuasa.
Maka Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Engkau Maha Agung”