Khazanah Islam
Apa Manfaat Sholat Dhuha Bagi Orang yang Rajin Mendirikannya? Cek 7 Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat dhuha lebih baik dikerjakan secara munfarid (sendirian) namun jika untuk tujuan pembelajaran, maka boleh juga dilaksanakan secara berjamaah.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Dhuha adalah salat sunnah yang dilakukan seorang Muslim ketika waktu dhuha.
Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga sebelum waktu zuhur.
Jumlah rakaat salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Shalat dhuha dikerjakan setiap dua rakaat salam.
Shalat dhuha lebih baik dikerjakan secara munfarid (sendirian).
Namun jika untuk tujuan pembelajaran, maka boleh juga dilaksanakan secara berjamaah.
• Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap dengan Niat, Apa Keutamaan Shalat Dhuha?
Shalat dhuha hukumnya sunnah muakkad.
Sunnah artinya jika kita kerjakan akan mendapatkan pahala namun jika kita tinggalkan tidak berdosa.
Sedangkan muakkad artinya sangat dianjurkan.
Perbuatan yang hukumnya sunnah muakkad adalah perbuatan yang hampir-hampir tidak pernah dilewatkan oleh Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, meskipun meningalkan shalat dhuha tidak berdosa, namun sebagai bukti cinta kita pada Rasulullah SAW.
Adapun dalil-dalil tentang kesunnahan shalat dhuha antara lain disampaikan Abu Dzar ra. Katanya, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah.
Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah.
Demikian juga amar ma‟ruf dan nahi mungkar adalah sedekah.
Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua raka'at” (HR. Muslim).
• Waktu Sholat Dhuha Sampai Jam Berapa? Bolehkah Shalat Dhuha Jam 9 Pagi? Simak Tata Cara Sholat Dhuha
Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa shalat dhuha dua rakaat mampu mencukupi sedekah bagi seluruh persendian manusia yang seluruhnya ada 360.
Artinya hadis tersebutmerupakan sebuah bukti bahwa shalat dhuha adalah shalat yang sangat mulia meskipun hanya dilaksanakan sebanyak dua rakaat.
Keutamaan dan Manfaat Sholat Dhuha
1. Menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh
Sebagaimana hadis yang telah disebutkan di depan bahwa shalat dhuha bisa menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia.
2. Merupakan ghanimah (keuntungan) terbanyak
Hal ini didasarkan atas sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling
banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).
• Bagaimana Posisi Jari Tangan yang Benar Saat Solat? Begini Pendapat Empat Mazhab Menurut UAS
3. Membawa kecukupan sepanjang hari
Shalat dhuha mendatangkan kecukupan kita selama sehari di hari kita shalat dhuha. Hal ini berdasarkan hadis Qudsiy yang artinya:
Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
4. Dibangunkan sebuah rumah di surga
Bagi orang yang rajin shalat dhuha maka akan dibangunkan rumah di surga oleh Allah SWT.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
Dari Abu Musa ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
“Siapa yang shalat Dhuha empat raka‟at dan shalat sebelum Zuhur empat raka'at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. ath-Thabrani)
• Apakah Sah Shalat Jika Tak Hafal Bacaannya?
5. Mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.”
Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi)
6. Mendapatkan ampunan dosa
Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha secara terus menerus, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Al-Tirmidzi)
7. Tidak dianggap sebagai orang lalai
Orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha dianggap sebagai orang yang terus mengingat Allah dan bukan orang yang lalai. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai” (HR. Baihaqi dan An Nasa'i).