Kisah Pengabdian Gita Desiashery Menjadi Guru di Daerah 3T di Kalbar
“Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dan di tempatkan di SMPN 2 Jelai Hulu. Dimana waktu itu masih di golongkan ke daerah 3T (terpencil), tapi sekaran
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gita Desiashery mengawal karirnya di dunia pendidikan menjadi seorang guru sejak 2011 dan bertugas pertama kali di SMPN 2 Jelai Hulu Ketapang.
Saat itu, dirinya masih menjadi seorang istri yang mendampingi suami menyelesaikan pendidikan S2. Keinginnya setelah menikah mengabdi kepada suami membawanya menjadi seorang guru, sebab saat itu dirinya harus mengikuti sang suami yang bekerja di Ketapang.
Dari guru biasa, di tahun 2013 ia diberikan kepercayaan menjadi Kepala SMPN 2 Jelai Hulu Ketapang.
Sebelum menjadi guru, Gita mendampingi suami yang sempat mengajar di Politeknik Ketapang. Lalu di tahun 2010 kembali mengikuti tes CPNS dan dinyatakan lulus.
“Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dan di tempatkan di SMPN 2 Jelai Hulu. Dimana waktu itu masih di golongkan ke daerah 3T (terpencil), tapi sekarang nama lainnya daerah khusus,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Sabtu 26 Juni 2021.
Pada tahun 2011 perjalanan karirnya menjadi guru telah dimulai. Dengan terbiasa ia menggunakan sepeda motornya untuk sampai ketempat tugas dengan jarak tempuh perjalanan 7 sampai 8 jam.
Melalui perjalanan darat yang medannya sangat menantang dengan kondisi jalan yang masih banyak berlubang dan penuh lumpur, bahkan jembatan penyebrangan darurat yang hanya menggunakan 2 keping papan menjadi hal yang biasa baginya.
Ditambah lagi kondisi diperjalanan yang melewati perbukitan turun naik serta jalan yang licin dan lama perjalanan yang tempuh mencapai 7 sampai 8 jam. Kondisi seperti itu sudah pernah ia lalui hingga menghantarkannya menjadi orang yang sukses menjadi seorang guru.
Walau demikian, ia tak pernah mangkir dari tugasnya menjadi seorang guru. Ia tetap mengajar dengan jarak kediaman dan sekolah yang jauh.
“Alhamdulillah waktu itu saya merasa nyaman di tempat tugas, karena masyarakat nya yang bersahaja serta tempatnya asri,”ujarnya.
Awal tugas bahkan ia sempat tinggal di Kantor Desa Riam Danau Kanan selama setahun lebih,sebab saat itu belum ada rumah kontrakan.
“Alhamdulillah saat itu diberikan tempat oleh pihak desa,”ucapnya
Buah dari kesabarannya di tahun 2013 tepatnya pada 20 Desember 2013 dirinya di angkat menjadi Kepala Sekolah SMPN 2 Jelai Hulu.
• Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Membaca dan Numerasi Tingkat Persiapan Bagi Siswa dan Guru
“Perjuangan semakin seru, karena baru dua tahun menjadi guru sudah diangkat menjadi Kepsek. Itu bagaikan saya baru belajar mengaji, tapi sudah di jadikan guru mengaji. Tentu saya mesti lebih banyak belajar lagi atas kepercayaan yang telah diamanahkan kepada saya,”jelasnya.
Perjalanan karirnya pun semakin baik, setelah lulus menjadi PNS, ia kembali menoreh prestasi.