Khazanah Islam

Niat dan Cara Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar, Berapakah Jarak Musafir Boleh Shalat Jama’?

Adapun Shalat yang boleh dijamak adalah Shalat Dzhuhur dijamak dengan Ashar dan Shalat Maghrib dijamak dengan Isya.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi panduan Sholat Jamak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa itu Sholat Jama'? Sholat Jamak adalah melaksanakan dua Salat dalam dalam satu waktu.

Atau dalam kata lain, mengumpulkan dua Shalat dalam satu waktu.

Contohnya, mengumpulkan Shalat Zuhur dan Ashar di waktu Dzhuhur.

Atau Melaksanakan Sholat Dzuhur dan Ashar di waktu Ashar.

Niat Shalat Dzuhur Sendiri dan Berjamaah: Apa Hukum Baca Surah Rakaat Ketiga dan Empat Solat Zuhur?

Shalat Jamak berlaku untuk Salat Fardhu saja.

Adapun Shalat yang boleh dijamak adalah Shalat Dzhuhur dijamak dengan Ashar dan Shalat Maghrib dijamak dengan Isya.

Khusus Shalat Subuh, tidak boleh dijamak. Artinya harus dilaksanakan sesuai waktunya.

Menurut Yudi Yansyah di laman Kemenag mengungkapkan bahwa hukum menjamak Shalat adalah mubah atau dibolehkan.

Namun demikian, ada tiga syarat dibolehkannya melakukan Jamak:

1. Musafir atau dalam perjalanan, dengan jarak minimal 81 km

2. Bukan dalam perjalanan maksiat.

3. Dalam keadaan ketakutan, seperti sakit, hujan lebat, angin topan atau bencana alam lainnya.

Menurut Yudi, syarat ketiga berlaku bagi orang yang senang melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Sementara itu, Ustadz Abdul Somad mengutip pernyataan Syekh Wahbah az-Zuhaili, menyatakan, seseorang disebut musafir jika melakukan perjalanan lebih kurang 89 kilometer.

Berapa Hari Boleh Melakukan Jamak?

Berikut ini adalah pandangan empat mazhab terkait berapa hari seseorang boleh melakukan Jamak:

Menurut Mazhab Hanafi, seseorang tetap boleh shalat Jamak dan Qashar hingga menjadi mukim.

Seseorang tidak boleh Qashar Shalat jika berniat mukim di suatu negeri selama 15 hari lebih.

Jika berniat mukim selama itu, maka mesti Shalat normal.

Jika berniat kurang daripada itu, maka Shalat Qashar boleh dilakukan.

Adapun menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i, jika orang yang musafir itu berniat menetap empat hari, maka ia Shalat secara normal, karena Allah membolehkan shalat Qashar dengan syarat perjalanan.

Sementara orang yang mukim dan berniat mukim tidak dianggap melakukan perjalanan.

Mazhab Maliki mengukur kadar mukim tersebut dengan 20 Shalat.

Jika kurang dari itu, boleh shalat Qashar.

Mazhab Maliki dan Syafi’I tidak menghitung hari masuk dan hari keluar.

Menurut pendapat shahih dalam Mazhab Syafi’I, karena yang pertama adalah hari meletakkan barang-barang dan yang kedua adalah hari keberangkatan, kedua hari tersebut hari kesibukan dalam perjalanan.

Menurut Mazhab Hanbali,jika orang yang musafir itu berniat mukim lebih dari empat hari atau lebih dari 20 Shalat, maka ia Shalat secara normal.

Seseorang boleh melaksanakan Jamak dan Qashar jika perjalanan tidak pasti.

Jamak Takdim dan Jamak Takhir

Jamak Takdim adalah mengerjakan dua Sholat di waktu yang pertama.

Misalnya jamak Sholat Dzuhur dan Ashar dilaksanakan di waktu Zuhur.

Sementara Jamak takhir dilaksanakan di waktu yang kedua.

Contohnya Sholat Dzuhur dan Ashar dilaksanakan di waktu Ashar

Niat Sholat Jamak Takdim Zuhur dan Ashar

Melansir laman Kemenag, berikut ini bacaan niat Sholat Jamak Takdim Dzuhur dan Ashar:

Niat Sholat Jamak Takdim

Niat Jamak Shalat Dzuhur

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”

Niat Jamak Shalat Ashar

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Jamak Takhir

Jamak Takhir:

Niat Shalat Dzuhur

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”

Niat Shalat Ashar

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”

Ketika melaksanakan Sholat Jamak takdim, terlebih dahulu lakukan Sholat yang pertama.

Khusus dalam pembahasan ini, maka yang pertama kali dilaksanakan adalah Sholat Dzuhur.

Adapun pada Jamak Takdim, bisa melakukan Sholat Ashar terlebih dahulu baru Dzuhur atau sebaliknya.

Adapun jumlah rakaat Sholat Jamak, sama dengan rakaat Sholat yang dijamak.

Misalnya Dzuhur dan Ashar, tetap dilaksanakan empat rakaat.

Jika dilaksanakan dua rakaat, dua rakaat, itu dinamakan Qashar. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved