Ketua Forum Santri Nasional Kalbar Doakan Cak Imin Jadi Presiden 2024

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Forum Santri Nasional Kalimantan Barat, A Hamidi mendoakan Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dapat menjadi Presiden RI pada pemilu 2024.

Menurut Hamidi, kiprah Cak Imin tak perlu diragukan, tokoh nasional yang lahir dan besar dilingkungan pesantren terkenal di Jawa Timur, satu dari sekian keturunan para pendiri organisasi keagamaan yang sangat terkenal yaitu Nahdlatul Ulama

Selain itu dikatakannya Cak Imin merupakan Ketua Umum partai politik dari kalangan santri atau pesantren. Hal itulah membuatnya mendoakan dan berharap Cak Imin dapat memimpin Indonesia kedepannya.

"Sebagai Ketua Forum Santri Nasional Kalbar, saya pribadi, sangat bangga ada tokoh dari kalangan pesantren, santri, punya prestasi gemilang, mampu berkontribusi terhadap negara, menjadi harapan baru bagi pemimpin bangsa, punya tujuan dan cita cita mulia untuk kemajuan negara. Semoga cita cita dan niat baik beliau menjadi Presiden RI terkabul," katanya, Rabu 23 Juni 2021.

• Potensi Koalisi Cak Imin-AHY, PKB-Demokrat di Kalbar Gelar Pertemuan

Lebih lanjut, Hamidi mengatakan jika Cak Imin merupakan aktor politik yang sudah tidak diragukan lagi kontribusinya terhadap perjalanan bangsa sejak tercetus reformasi 98/99.

Pernah menjabat sebagai Menteri dan anggota DPR hingga Wakil Ketua DPR RI sekarang ini. Juga dikenal sebagai politisi cerdas, berwawasan luas, hamble, mudah akrab dalam bergaul.

Hal itu, menurutnya, tidak terlepas dari pendidikan yang beliau dapat dipesantren dan dibangku kuliah UGM.

Tak ayal, kata dia, setiap momentum pemilu nama Cak Imin selalu disebut sebut dalam bursa pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, tak terkecuali pemilu yang akan digelar 28 Februari 2024 mendatang.

Dalam beberapa lembaga survei Nama Cak Imin selalu menunjukan kemajuan dan tidak lepas dari 5 besar berdasarkan survei yang kredibel.

"Banyak desakan dari berbagai kalangan yang meminta cak imin untuk maju sebagai calon Presiden tahun 2024, kalangan santri, kiai, ulama, petani, masyarakat pedesaan, tokoh-tokoh muslim dan non muslim, yang mendesak beliau untuk maju. Hal itu karena beliau dianggap sebagai tokoh yang mampu mempresentasikan politik NU, yaitu politik kebangsaan, politik yang diramu dengan riang gembira. Beliau juga dianggap sebagai tokoh yang mampu mengakomodir semua golongan dan elemen masyarakat," katanya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)