Khazanah Islam
Bagaimana Posisi Shaf Solat untuk Anak Kecil? Apakah Benar Bisa Memutus Shof Salat?
UAS menegaskan, rapat dan putusnya shaf bukan hanya sekedar barisan shalat, akan tetapi kaitannya dengan hubungan kepada Allah SWT, karena Rasulullah
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Perempuan berada di belakang shaf laki-laki.
Perempuan berdiri sati shaf sendirian, jika tidak ada perempuan lain bersamanya.
Akan tetapi, jika dikhawatirkan anak kecil tersebut tidak suci, maka diposisikan pada shaf di belakang lelaki baligh.
Sebaiknya shaf anak-anak diposisikan di belakang shaf lelaki yang telah baligh, akan tetapi jika dikhawatirkan mereka mengganggu orang yang shalat atau shaf lelaki baligh tidak sempurna, maka anak-anak itu satu shaf dengan shaf lelaki baligh.
Itu tidak memutuskan shaf jika mereka telah mumayyiz dan suci. Kemungkinan mereka tidak suci sangat jauh.
Imam mesti mengingatkan anak-anak tentang kesucian, shalat dan adab yang mesti dijaga di dalam masjid.
Sementara itu, Buya Yahya menyampaikan, anak kecil boleh berada di shaf pertama dan itu hak dia.
''Tak boleh kita pindah begitu saja,'' kata Buya Yahya.
Hanya satu hal yang dirinya perhatikan, di belakang imam hendaknya orang yang sudah dewasa. Hal itu seperti hadits Nabi Muhammad SAW.
''Paling ndak di belakang imam yang harus diganti jika anak kecil. Di belakang imam, kita ambil yang sudah baligh, yang punya pemahaman, karena jika imam salah dia yang membetulkannya. Kalau imam batal, dia bisa menjadi kholifahnya,'' kata Buya Yahya.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan, tidak ada hadits yang menyatakan anak-anak memutus shaf.
Tapi yang ada adalah, kalau anak-anak itu masuk dalam shaf lalu mereka bermain, yang berdiri di shaf itu harus merapatkan.
''Jika tidak, maka terjadi pemutusan sha. Itu betul,'' jelasnya.
''Tapi kalau anak-anak masuk shaf lalu dianggap memutuskan shaf itu tidak benar,'' tegasnya.
Adapun secara umum, aturan penataan shaf solat berjamaah adalah sebagai berikut: