Kadiskes Harisson Sebut Lonjakan Kasus Corona di Kalbar Bukan Karena Varian Virus Baru

Satgas Provinsi Kalbar juga terus melakukan vaksinasi massal untuk mempercepat cakupan vaksinasi sehingga dapat menekan angka keterjangkitan covid-19

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Kalbar, Harisson saat diwawancarai di RSJ Sungai Bangkong Pontianak, Kamis 18 Februari 2021.//Anggita Putri 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Laboratorium Universitas Tanjungpura pada gelombang ketiga telah mengirim 49 sampel untuk Genom Sequencing ke Jakarta, diantaranya sebanyak 30 sampel diambil dari sampel PMI yang masuk dari Perbatasan Kalbar.

Namun dari 49 sampel tersebut tidak terindentifikasi varian virus baru atau varian of concent.

Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menegaskan lonajakan kasus yang terjadi di Kalbar bukan karena masuknya varian virus baru tapi sebenarnya murni dari kluster libur lebaran, wisata, silaturahmi lebaran dimana masyarakat tidak menerapkan prokes yang ketat.

“Selain itu kasus kita yang meningkat karena masyarakat yang masih abai prokes dan masih banyak masyarakat bilang covid-19 tidak ada dan hanya mengada-mengada saja,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Jumat 18 Juni 2021.

Dinas Kesehatan Kalbar Mulai Vaksinasi Massal, Harisson: Prioritas Usia 40 Tahun ke Atas

Ditambahkan lagi karena covid-19 sudah terlalu lama yang menyebabkan ada kejenuhan masyarakat serta tidak merasakan efek langsung dari virus corona.

“Seperti kasus yang terjadi pada usia muda banyak ditemukan kasus OTG tapi akan berbahaya kalau ada keluarganya yang ada komorbid dan berusia lansia yang bisa menyebabkan kematian,”tegasnya.

Dari 49 sampel yang ditelah dikirim oleh Lahoratorium dikatakannya Menkes sudah memberikan jawaban bahwa tidak ditemukan Varian mutasi virus yang menjadi perhatian atau variant of content.

“Jadi tidak terdapat mutasi dari variant of consent. Kita masih aman untuk itu pelaksanaan pengetatan dilakukan di Bandara dengan harus swab PCR yang terus dilaksanakan dan ditingkatkan maupun di PLBN,”jelasnya.

Harisson mengatakan pengetatan yang dilakukan oada jalur masuk Kalbar sebagai upaya untuk memfilter jangan sampai ada orang yang membawa virus misalnya dari varian Inggris dan India masuk ke Kalbar ataupun varian virus lainnya yang bisa menyebabkan angka keterjangkitan tinggi.

Antisipasi lainnya sekarang selain di Bandara juga dilakukan di jalur Darat antar Kalteng dan Ketapang, lalu Kalteng dan Melawi, serta tergadap PMI di PLBN yang masuk ke Kalbar harus melalui proses Karantina setelah PCR Negatif dua kali baru boleh pulang.

Selain itu, Satgas Provinsi Kalbar juga terus melakukan vaksinasi massal untuk mempercepat cakupan vaksinasi sehingga dapat menekan angka keterjangkitan virus corona. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved