Kecelakaan di Bundaran Untan
FAKTA BARU Kecelakaan Maut di Bundaran Untan Pontianak, Ada Minuman Beralkohol dalam Mobil
Sri yang merupakan warga Jl Karet, Pontianak meninggal dunia di RS Bhayangkara. Jenazah korban telah dimakamkan pihak keluarga, pada Selasa kemarin.
Bambang berharap, penyebab sang kakak tutup usia dan yang akan dimakamkan di pemakaman Sapta Marga hari ini dapat diusut tuntas.
"Semoga diusut sampai tuntas, soalnya ini nyawakan," katanya.
Wako Prihatin
Kejadian Lakalantas beruntun ini juga menjadi perhatian Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Ia mengimbau kepada masyarakat atau para pengendara agar disiplin terhadap rambu-rambu lalu lintas. Hal tersebut disampaikannya demi keselamatan para pengendara.
"Kita tetap menghimbau kepada pengguna jalan untuk taat dan disiplin terhadap rambu-rambu yang ada dan bersabar untuk terhindardari kecelakaan dan tentu pastikan harus sehat dan memiliki SIM," ucap Edi Rusdi Kamtono.
Berdasarkan informasi yang didapat, Edi mengatakan, bahwa mobil Avanza melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak dari arah belakang mobil sesan taksi sehingga menimbulkan korban jiwa.
Padahal, lanjut Edi, untuk wilayah dalam kota, kecepatan maksimal hanya 40 kilometer per jam. Hal tersebut dikatakakannya sesuai dengan rambu-rambu yang terpasang di jalan raya.
"Dan lampu traffic light juga sudah jelas, tapi lagi-lagi kembali kepada pengguna atau pengendara yang tidak disiplin yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan," ungkapnya.
"Akan tetapi kejadian ini tetap menjadi catatan untuk bahan evaluasi tim koordinasi lalu lintas kota Pontianak," pesan Edi.
Peristiwa tragis ini juga menjadi sorotan anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar.
Menurut politisi PAN ini, ada beberapa penyebab kecelakaan tersebut selain daripada memang faktor SDM yang mengendarai.
Di antaranya ialah faktor penerangan dan peluang jalan sepi sehingga pengendara memacu kendaraan dengan cepat.
• BREAKING NEWS - Kecelakaan Beruntun di Bundaran Untan Pontianak, Satu Korban Meninggal Dunia

"Sebenarnya jalan kita sudah lebar dan bagus, ada masanya kendaraan penuh maka kemacetan terjadi. Namun ketika sepi, jalan lebar dapat memacu kendaraan lebih cepat tanpa kontrol, disini titik lemahnya," ujarnya.
Untuk itu, Bang Zul sapaan akrabnya mendorong agar ada penambahan pita penggaduh dengan ukuran yang disesuai dan tidak terlalu tinggi sehingga bisa mengontrol kecepatan kendaraan.
"Sekarang saat ini memang harus dipasang pita penggaduh jaraknya mendekati lampu merah semakin banyak, frekuensinya ditambah, agar mengontrol kecepatan," ujarnya.
"Kalau memang sekiranya ada pohon yang besar dikiri kanan perlu dipangkas, memang sebaiknya dipangkas supaya jarak pandang masyarakat luas, karena kalau malam atau subuh hari pandangan terbatas. Artinya diperlukan penerangan yang baik," tambahnya.
Selain itu, Ketua Fraksi AKB ini pun mendorong agar adanya pemaksimalan CCTV di Kota Pontianak.
"Terkait pemasangan CCTV harusnya sudah lama dipasang, karena ini daerah protokoler, padahal katanya CCTV mau dipasang di 300an titik, saya harap terkoneksi antara cctv kepolisian dan dishub, juga diluar rumah warga dan kantor yang bersedia agar pemerintah mengakses guna keamanan," pintanya.
"Kita berharap CCTV cepat dipasang, jangan sampai terulang. Harusnya dari pintu masuk ke Pontianak juga Mapolda sudah ada peringatan, aba-aba untuk kurangi kecepatan, dan juga rambu lalu lintas," jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun meminta untuk daerah protokol yang memerlukan tingkat perhatian khusus pemerintah diperlukan peningkatan pengawasan.
Termasuk guna mencegah kecelakaan oleh tronton atau mobil kontainer. Ia berharap tidak terjadi kembali di Kota Pontianak. (*)
[Update Berita Lengkap Kecelakaan di Bundaran Untan]