Jadwal Fenomena Langit Bulan Juni 2021 - Gerhana Matahari Cincin, Bulan Purnama hingga Hujan Meteor

Bulan akan berada di jarak lebih dari 404.300 km dari Bumi artinya bayangannya tak cukup besar untuk menutupi Matahari sepenuhnya.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Ilustrasi - Jadwal Fenomena Langit Bulan Juni 2021 - Gerhana Matahari Cincin, Bulan Purnama hingga Hujan Meteor. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jadwal fenomena langit bulan Juni 2021 ini ada Gerhana Matahari Cincin hingga Hujan Meteor.

Selain itu, masih banyak lagi fenomena langit lainnya yang akan terjadi di bulan Juni 2021 ini.

Seperti diketahui gerhana matahari cincin terjadi karena Bulan membayangi Matahari.

Bulan akan berada di jarak lebih dari 404.300 km dari Bumi artinya bayangannya tak cukup besar untuk menutupi Matahari sepenuhnya.

(Update Info Seputar Fenomena Langit Klik Disini)

Baca juga: INFO TERKINI Palestina, 55 Serangan Udara Israel, Drone Israel Mengendalikan Langit Palestina

Hal ini lah kemudian menjadikan penampakan atau fenomena Cincin Api dari matahari tetap terlihat.

Pnggiran matahari sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.

Perlu diketahui, fenomena gerhana matahari cincin disarankan tak dilihat secara langsung karena dapat membahayakan ratina.

Berikut ini 7 fenomena langit di bulan Juni 2021, dilansir LAPAN dan berbagai sumber lainnya.

1. Fase Bulan Perbani Akhir

Pada 2 Juni telah terjadi fase Bulan perbani akhir, artinya fase bulan ketika antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, pada 26 Mei 2021 lalu, telah terjadi gerhana bulan total.

Fase Bulan perbani terjadi setelah fase Bulan purnama.

2. Puncak Hujan Meteor Arietid

Pada bulan ini puncak hujan meteor Arietid akan terjadi pada 7 Juni 2021.

Hujan meteor Arietid merupakan hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Aries delat bintang Botein.

Menariknya, hujan meteor ini merupakan bisa disaksikan ketika siang hari.

Fenomena ini telah aktif sejak 14 Mei lalu dan masih berlangsung hingga 24 Juni 2021.

Demikian, puncak hujan meteor Arietid ini akan terjadi pada 7 juni dengan intensitas 50 meteor per jam.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN Emanuel Sungging mengatakan, fenomena puncak hujan meteor itu dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Baca juga: Viral di Medsos, Jalan Tani Makmur Pontianak di Google Maps Mengarah Ke Langit

Untuk waktu terbaik pengamatan hujan meteor biasanya dapat dilakukan pada saat dini hari.

Fenomena ini dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang, tanpa perlu bantuan teleskop.

Penampakan hujan meteor merupakan fenomena meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan bumi akan terlihat seperti hujan.

Secara singkat, hujan meteor dapat terjadi karena meteorid (batuan-batuan kecil di sekitar orbit Bumi) memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Fenomena meteor disebabkan oleh meteorid yang terpengaruh oleh gravitasi Bumi sehingga jatuh dan terbakar.

Diberitakan Kompas.com, 28 Mei 2021, warna yang dipancarkan meteor ketika jatuh ke Bumi bermaca-macam, tergantung unsur penyusunnya.

3. Gerhana Matahari Cincin

Pada 10 Juni 2021, sebagian warga dunia kembali dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari cincin tahun lalu terjadi pada 21 Juni 2020.

Pada tahun tahun lalu sebagian wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena langit ini.

Tahun ini, gerhana matahari cincin secara utuh hanya dapat disaksikan di Pulai Ellesmere dan Baffin, Kanada dan Siberia, Rusia.

Sementara di wilayah lainnya, seperti Greenland, Eropa, Rusia dan negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok dapat menyaksikannya gerhana matahari sebagian.

Adapun gerhana akan tampak pada pukul 17.43 WIB / 18.43 WITA / 19.43 WIT.

4. Fase Bulan Perbani Awal

Setelah fase Bulan perbani awal makam fase Bulan kembali ke fase Bulan perbani awal.

Fase ini terjadi ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku.

Fase bulan ini menunjukkan memasukinya bulan baru konstelasi Virgo.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Total ? Fenomena Gerhana Hari Ini Rabu 26 Mei 2021

5. Hujan Meteor Ofiukid

Hujan meteor Ofiukid termasuk ke dalam hujan meteor anthelion, yakni hujan meteor yang titik radiannya berlawanan dengan posisi Matahari.

Hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Timur Tenggara setelah matahari terbenam berkulminasi sebelum tengah malam di arah Selatan dan terbenam di arah Barat Barat Daya sebelum terbit Matahari.

6. Perige Bulan

Perige Bulan merupakan fenomena langit ketika Bulan terletak paling dekat dengan Bumi.

Kondisi perige Bulan inilah menjadi tanda datangnya bulan purnama.

Perige Bulan di bulan Juni 2021 terjadi mulai 23 Juni 2021.

7. Bulan Purnama

Setelah Perige Bulan tiba, maka selanjutnya fase bulan purnama yang akan terjadi pada 24-25 Juni 2021.

Disebut bulan purnama karena keadaan rembulan putih bersinar terang.

Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

8. Hujan Meteor Bootid dan Scuitid

Hujan meteor Bootid dan Scuitid terjadi pada 27 Juni 2021.

Hujan meteor Bootid aktif sejak 22 Juni dan akan berlangsung hingga 2 Juli.

Sementara hujan meteor Scuitid berlangsung sejak 2 Juni hingga 29 Juli 29 Juli mendatang.

Informasi lebih lengkap tentang fenomena langit di Bulan Juni 2021 dapat diakses melalui laman resmi LAPAN di sini.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved