Dinkes Sekadau Sebut Kasus DBD Tidak Mengalami Peningkatan Sejak Tahun 2020

Adapun rinciannya pada tahun 2020 sejak bulan Januari terdapat 25 kasus, Februari 22 kasus, Maret 13 kasus, April 4 kasus, Mei 1 kasus, Juni 1 kasus,

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P), Dinkes Sekadau, Martinus Ridi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Kalbar melalui Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P), Martinus Ridi menuturkan kasus DBD di Kabupaten Sekadau sejak tahun 2020 cenderung tidak mengalami peningkatan, Rabu 2 Juni 2021.

Martinus Ridi menjelaskan hal itu berdasarkan data sejak tahun 2020 dimana total kasus DBD dari 7 kecamatan dan 12 Puskesmas se-Kabupaten Sekadau adalah 67 kasus.

Adapun rinciannya pada tahun 2020 sejak bulan Januari terdapat 25 kasus, Februari 22 kasus, Maret 13 kasus, April 4 kasus, Mei 1 kasus, Juni 1 kasus, Juli 1 kasus, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember tidak memiliki kasus DBD.

Sedangkan untuk tahun 2021 pada bulan Januari dan Februari tidak memiliki kusus, namun di bulan Maret terdapat 2, April 2 kasus dan Mei tidak ada kasus.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polmas Sekadau Hilir Bersama Warga Budidaya Ikan Lele

"Kasus DBD di Sekadau, kalau kita melihat dari data bahwa tahun ini tidak ada peningkatan kasus," ujarnya.

Untuk antisipasi Ridi mengatakan, pihaknya melalui setiap Puskesmas juga telah melakukan tindakan berupa abatisasi dengan membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk mematikan jentik nyamuk dan foging di pemukiman warga.

Selain itu, gerakan 3M plus juga selalu disosialisasikan bagi masyarakat, seperti mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, membersihkan lingkungan, menggunakan kelambu disaat tidur, atau memelihara ikan-ikan pemangsa jentik nyamuk dan lain-lain.

Ridi mengatakan selain upaya-upaya tersebut, tidak aktifnya proses pembelajaran tatap muka di sekolah juga menjadi faktor pendukung dalam menurunnya kasus DBD di Sekadau.

"Selama pandemi Covid-19 ini kan anak-anak tidak belajar ke sekolah, ini juga faktor yang mempengaruhi penurunan kasus DBD," tandasnya. (*)

(Update Informasi Seputar Kabupaten Sekadau)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved