KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 4 Halaman 160 161 162 166 167 168 169 Bangga Tempat Tinggalku Subtema 3
Simak kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 SD Subtema 3 pembelajaran 5 halaman 159, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, dan 169
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Ketika sampai di rumah, Pak Petani menceritakan pengalaman anehnya saat berada di sawah. Istriya sangat terkejut dan agak marah karena menilai suaminya itu manusia terbodoh di dunia. “Kenapa Bapak tak ambil saja kendi berisi koin emas itu?” “Jangan Bu, itu bukan hak kita. Segala sesuatu yang berada di tempat orang lain, apapun alasannya, tidak boleh kita ambil. Itu bukan milik kita” nasihat suaminya yang memang sangat jujur dan taat pada ajaran agama.
Diam-diam, ada seorang ibu yang kebetulan mendengar percakapan petani itu dari balik dinding rumah, dan sang ibu itu sangat tertarik untuk mengambil kendi di sawah itu. Karena sudah malam, ia mengajak suaminya untuk ke sawah, tempat biasanya pak petani itu bekerja.
“Ayo Pak, kita cari kendi berisi koin emas itu, pasti masih ada di ladang, mumpung belum banyak orang tahu. Kan kita bisa langsung kaya Pak”.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 4 Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Subtema 1 Pembelajaran 1 Tempat Tinggalku
“Iya juga ya, ayo ayo, mumpung bulan purnama, pasti tak terlalu gelap di sawah. Bapak bawa senter juga” ujarnya sambil bernafsu untuk mengambil kendi itu.
Sepanjang perjalanan, pasangan suami istri yang terkenal rakus itu tertawa dan berkhayal. Kelak ketika menemukan kendi berisi tumpukan koin emas itu, ia bisa membeli sawah, rumah, dan dapat uang banyak. Nafsu duniawinya sudah menguasainya.
“Dimana Bu kendinya, sawah seluas ini mana mungkin bisa kita telusuri, apalagi malam hari”.
“Yang saya dengar tadi, katanya tak jauh dari pohon beringin Pak, pas di pokok sawah. Tapi … itu kan dekat dengan kuburan Pak” ujar istrinya agak ketakutan.
“Tenang saja Bu, kan ada Bapak, ayo kita ambil bersama”.Keduanya lalu menuju pohon beringin yang kebetulan berdekatan dengan sawah. Setelah mencari beberapa lamanya, akhirnya pak petani berhati iri dan serakah itu menemukannya.
“Bu, ini kendinya…. Ayo, Bu kita pergi dari sini. Kita buka di rumah saja” sarannya pada sang istri.
Keduanya pun bersorak kegirangan. Tak terasa, sampailah ia di rumahnya, tetapi hari sudah sangat larut. Karena tak sabar dan terbakar rasa penasaran, akhirnya kedua petani serakah itu membalikkan kendi itu. Dan apa yang keluar dari kendi itu?
“Haaaa! Kok isinya ular berbisa, mana koin emasnya Bu?”
Keduanya sangat kecewa dan sangat marah. Mereka capai ke sawah dan telah mencari di sana. Mereka hanya menemukan kendi berisi ular berbisa.
“Kita ditipu Pak sama mereka. Ayo, Pak tutup lagi kendi itu dan taruh di depan pintu mereka, pasti besok mereka akan buka” usul sang istri yang juga sangat marah da terbakar balas dendam.
Singkat cerita, suami istri yang dengki itu menaruh kendi di depan pintu dengan harapan akan dipatuk ular berbisa. Dan keduanya pun pergi dengan perasaan penuh kedengkian.
Pagi harinya, Pak Petani yang berhanti bersih itu kaget, karena menemukan kendi di depan pintu rumahnya. Karena merasa berada di rumahnya sendiri, ia pun berani mengambil dan memeriksanya.
“Ibu … saya menemukan kendi yang kemarin aku ceritakan itu di depan pintu rumah. Ayo, kita periksa bersama”.
“Aneh ya Pak, kok tiba tiba saja kendi yang berada di sawah itu ada di depan rumah. Jangan-jangan malaikat yang mengantarkannya”.