Khazanah Islam

Bolehkah Puasa Sunah Syawal Dilaksanakan Tidak Berurutan ? Simak Bacaan Niat Puasa Syawal

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah.

Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi - Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Puasa Syawal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak terasai hari ini sudah memasuki 5 Syawal 1442 Hijriyah.

Selamat menjalankan ibadah puasa sunah enam hari di bulan syawal bagi yang melaksanakan.

Amalan puasa syawal ini sangat dianjurkan, bagi umat Islam karena banyak keutamaanya. 

pelaksanaanya bisa dilakukan sehari setelah Idul Fitri. 

Berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal, dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id:

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Bagi yang berpuasa Ramadhan dengan sempurna, lalu mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.

Lafaz hadis ini adalah:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Baca juga: Niat Sahur Puasa Syawal Sekaligus Senin Kamis ! Apa Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Senin Kamis

Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved