Raih Kemuliaan Lailatul Qadar, Sufyan: Lebih Baik dari 1000 Bulan

Ada yang berpendapat dinamakan dengan Lailatul Qadar lantaran menandakan betapa mulia dan agungnya malam tersebut

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wakil 1 Ikatan Alumni Santri Sidogiri Kalbar, Sufyan Tdauri. 

Jika semula hari Senin, Lailatul Qadar akan dilakukan pada tanggal 21 malam. Jika semula Selasa atau Jumat, Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ke-27.

Jika semula Kamis, Lailatul Qadar akan jatuh pada malam tanggal 25. Jika semula hari Sabtu, maka Lailatul Qadar akan dilakukan pada tanggal 23 malam.

Ketentuan ini dibalas oleh Syekh Abu Hassan Asand Heili. Dia berkata: "Sejak saya dewasa, Laila Tour Kadar tidak pernah melewatkan jadwal atau peraturan apa pun."

Versi Pertama Jika awal Ramadan jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.

Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.

Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23. Kaidah ini mendapat testimoni dari Syekh Abul Hasan As-Syadzili.

Ia mengatakan, “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."

Versi kedua jika awal puasanya Jumat maka pada malam ke-29. Jika awal puasanya Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.

Jika Ahad maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika Selasa maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.

Jika Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh akhir malam-malam ganjil.

Kemudian apa saja amalan-amalan yang bisa kita kerjakan untuk meraih kemulian Lailatul Qadar? Dalam hadist Riwayat Turmudzi dan Nasai’I di riwayatkan bahwa pernah suatu Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh Aisyah mengenai amalan meraih lailatul qadar.

“Lalu beliau menjawab, bacalah doa ‘Allahumma Innaka Afuwun tuhibbul afwa fa’fu anni”. Para ulama berpendapat bahwa di sunnahkan membaca doa di atas, serta selalu memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an dan beribadah kepada Allah SWT," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved