Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Resmikan Paroki St Paulus dari Salib Mandor

Mgr Agustinus Agus, meresmikan Paroki St Paulus dari Salib, Mandor. Selain itu Mgr Agustinus Agus juga melantik Dewan Pastoral Paroki

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
IST/Komsos KAP
PAROKI BARU - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, meresmikan Paroki St Paulus dari Salib, Mandor. Selain itu Mgr Agustinus Agus juga melantik Dewan Pastoral Paroki St Paulus dari Salib Mandor pada Kamis, 14 April 2021. 

CITIZEN REPORTER

Oleh: Samuel | Staf Komisi Komsos Keuskupan Agung Pontianak (KAP)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, meresmikan Paroki St Paulus dari Salib, Mandor. Selain itu Mgr Agustinus Agus juga melantik Dewan Pastoral Paroki St Paulus dari Salib Mandor pada Kamis, 14 April 2021.

Sehari sebelumnya, Mgr Agustinus Agus memberkati Pastoran St Paulus dari Salib Mandor. Kini status Kuasi Paroki Mandor resmi menjadi sebuah paroki. Perayaan misa dihadiri 22 Imam Keuskupan Agung Pontianak beserta perwakilan dari Provinsial Pasionis.

Seperti diketahui kongregasi Pasionis atau dalam bahasa Latin, Congregatio Passionis Iesu Christi (CP) diserahi tugas untuk mengelola dan berkarya di Paroki St Paulus dari Salib Mandor. Kongregasi Pasionis adalah sebuah tarekat religius Gereja Katolik Roma yang didirikan oleh Santo Paulus dari Salib dengan kharisma khusus Sengsara Yesus Kristus.

Dalam mempersiapkan Paroki baru ini, Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan. Ia juga berterima kasih kepada Ocin, selaku koordinator dalam pembangunan.

Tanah yang disiapkan oleh Pemkab Landak sebagaimana yang pernah ia singgung maka dalam kegiatan semacam ini harus melibatkan pemerintah daerah.

“Bagi saya pribadi, Tuhan sudah mendengarkan doa-doa umatnya yang merindukan pelayanan maksimal dan merindukan berdirinya paroki ini,” kata Mgr Agustinus Agus.

Uskup Agung menambahkan sebagaimana pesan yang disampaikan oleh Bupati Landak pada hari persemian Pastoran, pada Rabu, 14 April 2021, terkait dengan penyakit-penyakit sosial harus dibasmi bersama-sama. Mgr Agustinus menegaskan bahwa tak ada gunanya bangunan yang megah, jika penyakit sosial masih banyak di tengah umat.

Perayaan misa pembukaan dimulai dengan ritus pembukaan yang dimana Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus dan para Imam atau pastor berarak dari Gedung Pastoran menuju ke Gereja. Adapun urutannya yakni dimulai dari misdinar, para lektor, para imam dan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus.

Mgr Agustinus Agus dalam pengantar memasuki misa mengatakan, “Dikatakan oleh Yesus dalam Lukas 9.23, Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku. Kata-kata Yesus ini dihayati juga secara mendalam oleh Santo Paulus dari Salib dan menjadi spritualitas dasar dari tarekat religius yang didirikannya yakni Kongregasi Pasionis.”

Salib dan peristiwa sengsara Yesus menjadi semangat hidup dan landasan karya dari tarekat misionaris Pasionis yang bertugas di Paroki Mandor yang menangani 42 stasi. Dalam kesempatan itu Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengisahkan bahwa Santo Paulus dari Salib mengajarkan bahwa dalam Salib Yesus manusia menemukan kebijaksanaan sejati.

"Jika kita sedang mengalami kesulitan atau penderitaan, marilah kita berdoa memohon kebijaksanaan sejati," ujar Uskup Agus sembari membuka misa syukur.

Dalam momen itu Uskup Agung Pontianak memberikan berkat ke Gereja dan Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor. Harapannya seluruh umat paroki di Mandor bisa saling bahu-membahu untuk memajukan kesejahteraan paroki demi terlaksananya karya pelayanan penyelamatan dari Tuhan Yesus Kristus.

PAROKI MANDOR - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, meresmikan Paroki St Paulus dari Salib, Mandor. Pada kesempatan itu Mgr Agustinus Agus juga melantik Dewan Pastoral Paroki St Paulus dari Salib Mandor pada Kamis, 14 April 2021.
PAROKI MANDOR - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, meresmikan Paroki St Paulus dari Salib, Mandor. Pada kesempatan itu Mgr Agustinus Agus juga melantik Dewan Pastoral Paroki St Paulus dari Salib Mandor pada Kamis, 14 April 2021. (IST/Komsos KAP)

Kabar Keselamatan
Dalam homilinya Mgr Agustinus Agus mengingatkan bahwa dalam panggilan haruslah hidup seturut dengan Injil yang hidup nyata ditengah masyarakat. Ada salah satu pesan juga dalam bacaan pagi itu, yakni hendaknya murid yang diutus jangan membawa apa-apa.

“Itu apa artinya, setiap orang yang sudah dipermandikan sudah resmi menjadi anak-anak Allah bahkan diteguhkan dengan sakramen penguatan. Dalam hal ini kita punya tanggung jawab untuk menyampaikan hal sukacita kepada orang lain,” ujarnya.

Harapannya dengan menyapaikan kabar keselamatan dan karunia Allah yang melimpah setiap manusia bisa diselamatkan.

Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus melihat dalam tugas sama yang diperintahkan Injil tersebut yakni jangan takut dalam menerima tugas dari Allah.

Ia mengisahkan perjalanannya dari Pastor Paroki hingga menjadi Uskup Agung Pontianak tidak membawa bekal apa-apa. Mgr Agus meyakini dimana tempat ia berkarya jika berserah dengan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan sendiri yang akan memelihara.

“Jadi dalam situasi apapun Yesus mengingatkan, jangan takut karena Yesus sendiri yang menyertai. Kalaupun dalam kondisi yang kita anggap buruk, percayalah bahwa Yesus hadir dalam setiap langkah,” pungkasnya.

Mewartakan Kabar Sukacita
Hal yang kedua dalam tugas yang diberikan adalah kesaksian. Bagaimana hal yang konkret harus menjadi modal utama dalam pelayanan. “Kata-kata indah tak akan berefek banyak jika tidak disertai dengan perbuatan yang nyata ditengah masyarakat,” tambahnya.

Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus juga mengungkapkan dalam kondisi pandemi Covid19 ini memang kondisi yang tak biasa. Kontak sosial juga terbatas, namun ada hal yang menarik yakni kondisi saat ini yang paling mungkin untuk dilakukan adalah mewartakan dengan media sosial.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewartakan kabar sukacita. Uskup Agus menambahkan menjadi rasul online juga bisa berperan untuk tidak menforward berita bohong dan menggelisahkan. Untuk itu ia berpesan agar menjadi pewarta yang paling penting adalah kemampuan membaca tanda-tanda zaman yang sedang dihadapi di masa sekarang.

“Jadilah orang yang mewartakan kebaikan dan membuat hati orang lain tentang,” ujarnya.

Dalam homilinya juga Mgr Agus berpesan kepada paroki baru Mandor untuk sama-sama mencegah penyakit-penyakit masyarakat yang ada diwilayah tersebut. “Karena nampaknya mungkin sudah sering kita mengungapkannya dalam setiap kesempatan dan kotbah-kotbah tapi hal itu tidaklah cukup. Untuk merubah sesuatu harus dimulai dari contoh dan menjadi teladan,” kata Mgr Agutinus.

Ia juga berharap kedepan Paroki ini benar-benar menjadi garam dan terang dalam pembinaan iman, perbaikan kualitas masyarakat dan mampu menjadi saksi Kristus ditengah dunia yang serba berubah dan tak pasti.

Usai Homili Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, melantik kepegurusan Dewan Paroki diketuai oleh Pastor Paroki RP Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP sebagai ketua umum DPP Paroki Mandor dan Pastor Rekan Paroki RP Gregorius Eddy Priya Santosa CP sebagai wakil ketua umum DPP yang diikuti oleh seluruh DPP yang akan dilantik.

Paroki Mandor Sah Berdiri
Dalam kesempatan yang berbahagia itu, status kualisi Paroki Mandor telah resmi menjadi Paroki Mandor dengan nama Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor.

Dekrit pendirian Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor Kabupaten Landak Keuskupan Agung Pontianak Nomor:144/SKR.KAP/IV/2021.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus yang mengacu pada kitab hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici) tahun 1983 kanon 516, §1, maka Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus pada hari Kamis, 15 April 2021 secara resmi mendirikan Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor, Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat.

Reksa Pastoral Paroki Paulus dari Salib Mandor mencakup Wilayah Sebadu, Sekilap, Selutung, Taetungkong, Pempadang, Liansipi, Kopiang, Mandor, Singkong, Salatiga, Bobor Buranti, Ngarak, Kayu Tanam, Ipuh Pansi, Panangkalan Durian, Air Merah dan Sinam. Dekrit ini berlaku secara efektif sejak diumumkan.

Sebagai pastor paroki, RP Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan karena boleh dipercaya untuk menangani Paroki St Paulus dari Salib Mandor. Dengan berdirinya paroki maka pastor paroki tak lagi ragu-ragu dalam mengambil keputusan untuk kepentingan umat.

Selanjutnya, Pastor Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP juga merasa terbantu dengan dibentuknya Dewan Pastoral Paroki Mandor, akan membantu katekese kepada umat. Ia mengaku bahwa selama kualisi paroki saja, banyak umat yang merasa tersapa dan diperhatikan pendidikan keimaman mereka.

Selain itu pastor juga menambahkan, dengan adanya paroki baru ini harapannya bisa menjadi pusat dari progres perkembangan iman dan kualitas masyarakat yang lebih baik.

Sebagai Pastor Rekan, RP Gregorius Eddy Priya Santosa CP berharap dengan adanya paroki baru ini, mereka bisa mendata umat dan memberikan katekese rohani sebagai santapan rohani untuk memperdalam iman umat di paroki.

Tantangan yang kami hadapi dari persiapan menjadi paroki Mandor, yaitu keterbatasan pengetahuan terhadap liturgi dan minimnya pengetahuan tentang iman. “Inilah yang menjadi PR bagi kami sebagai imam yang bertugas disini untuk mengembangkan umat yang ada di paroki kami,” katanya.

Usai perayaan misa, selanjutnya Uskup Agung Pontianak dan Pastor Paroki membuka plang nama resmi St Paulus dari Salib kemudian dilanjutkan dengan foto bersama para imam dan setelah itu seluruh umat diajak untuk santap siang. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved