Isi Amaliah Ramadan, Sejumlah Warga Binaan Lapas Perempuan Pontianak Khusyuk Lantunkan Ayat Alquran

Terlihat sejumlah warga binaan Lapas perempuan Pontianak membaca ayat demi ayat kitab suci Al-Qur'an dengan suara lirih.

Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Sejumlah Warga Binaan di Lapas Perempuan Kelas II A Pontianak yang sedang membaca ayat kitab suci Al-Qur'an. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar merdu dari dalam Masjid Shilaturrahim Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas 2 A Pontianak.

Terlihat sejumlah warga binaan Lapas perempuan Pontianak membaca ayat demi ayat kitab suci Al-Qur'an dengan suara lirih.

Suasana Lapas pun terasa sangat damai dan sejuk ketika para warga binaan khusyu membaca Al Qur'an.

Maya Ratnasari, satu diantara warga binaan menyampaikan bahwa selama bulan Ramadan, Lapas Perempuan Pontianak melaksanakan perlombaan khataman Quran.

Baca juga: Puasa Ramadan, Al Quran dan Nilai-nilai Kemanusiaan

Dari lebih 250 orang warga binaan, terdapat 85 warga binaan yang tercatat mengikuti program perlombaan khataman Qur'an di Lapas Perempuan ini.

"Sampai hari ke 7, kita sudah ada 35 warga binaan yang khatam Al-Qur'an, selain di masjid ini, ada juga tadarusan malam, tetapi tadarusan malam kita lakukan didalam blok,"Ujar Maya selaku koordinator di antara warga binaan, Selasa 21 April 2021.

Nantinya, warga binaan yang mengikuti program tadarus akan mendapatkan hadiah. Kemudian, Kholijah (26) satu diantara warga binaan yang menjadi peserta Khataman Qur'an menyampaikan hingga hari ke 7 Ramdhan ia sudah berhasil khatam satu kali, dan dalam sehari ia dapat membaca 5 juz.

Kendati dijanjikan hadiah bagi warga binaan yang menghatamkan Al-Qur'an, Khotijah mengatakan tujuan utama ia mengikuti program Khataman Qur'an ini untuk lebih mendekatkan diri ke Allah SWT.

"Dengan program ini jadi kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta dan tenang walaupun kita didalam sini, bukan hanya menahan orang, jadi kita dapat menjadi orang yang lebih baik lagi,"Tutur Kholijah terpidana kasus Narkoba.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Pontianak Jaleha mengatakan, program kerohanian atau religi merupakan satu diantara program pembinaan bagi warga binaan selain dari program keterampilan.

"Kami memiliki maskot Kupu - kupu yang terinspirasi dari proses metamorfosisnya, dari ulat, kemudian kepompong, jadi mereka disini bagai didalam kepompong dikelilingi tembok, jadi mereka harus menyiapkan dirinya untuk bebas nanti menjadi kupu - kupu, karena banyak yang menyukai kupu-kupu, sehingga kita harapkan mereka tidak merugikan dirinya sendiri lagi nanti setelah keluar , karena mereka ini aset negara," tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved