Minta OPD Hemat Anggaran, Edi Kamtono: Tahun 2022 Fokus Program Kebutuhan Bukan Keinginan

Merosotnya PAD juga akan berpengaruh terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan rehabilitasi serta operasional lainnya. 

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta kepada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Pontianak agar melakukan penghematan dalam penggunaan anggaran.

Hal tersebut dikatakakannya untuk pemulihan perekonomian yang sejak 2020 hingga 2021 ini terdampak oleh pandemi covid-19.

Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan, penghematan yang harus dilakukan mulai sekarang, seperti penggunaan listrik, air, telepon, bahan bakar, perjalanan dinas hingga penggunaan rutin barang habis pakai seperti Alat Tulis Kantor (ATK).

Hal tersebut dikatakan Edi usai membuka rapat asistensi dan verifikasi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2022 di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Senin 19 April 2021.

Baca juga: Stok Vaksin Covid Pontianak Menipis, Berikut Penjelasan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono

Sebagaimana, rapat tersebut dilaksanakan merupakan salah satu bentuk amanat Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang perencanaan daerah dan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan Permendagri nomor 86 tahun 2004 tentang tata cara penyusunan rencana strategis.

Hal itu menjadi dasar Rencana Kerja (Renja) Pemerintah Kota Pontianak pada tahun ini yang tertuang dalam rencana kerja anggaran (RKA) atas dasar rencana strategis OPD yang dibuat tidak jauh berbeda dari RPJMD pemerintah kota atau Rencana Strategis (Renstra) Wali Kota.

"Untuk tahun 2022 fokus kita adalah program yang merupakan kebutuhan, bukan keinginan dan bukan kemauan tapi kebutuhan, yakni program pro-rakyat. Sebagaimana pada dua tahun dari 2020 sampai 2021 kita mengalami tekanan kehidupan, baik ekonomi maupun sosial budaya yang disebabkan karena pandemi covid-19," kata Edi Rusdi Kamtono.

Menurutnya, yang harus dilakukan adalah bagaimana pemulihan ekonomi di Kota Pontianak bisa lebih optimal dilakukan.

Sehingga Kota Pontianak bisa bangkit lebih cepat dari kesulitan masyarakat melaksanakan aktivitas kehidupan.

Menurutnya, penghematan itu dilakukan bertujuan agar anggaran yang ada bisa dialokasikan untuk program-program yang lebih berdampak langsung kepada masyarakat.

"Ini yang saya tekankan, sehingga saya minta OPD-OPD tetap melakukan penghematan mulai dari sekarang, air, listrik, telepon dan pulsa, BBM dan ATK bisa hemat. Sehingga bisa kita manfaatkan untuk program yang lebih dibutuhkan," ungkapnya.

Menurutnya, dampak dari pandemi covid-19 terhadap ekonomi makro, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Kota Pontianak, namun juga dirasakan oleh dunia, karena semuanya masih terfokus pada permasalahan kesehatan.

Baca juga: Wali Kota Pontianak Bagikan Tips Agar Tetap fit Bersepeda Meski Saat Berpuasa

Pembatasan aktivitas yang diberlakukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak. Menghadapi tekanan ekonomi itu, menurut Edi, harus ada upaya untuk melibatkan masyarakat agar bergerak produktif seperti usaha mikro kecil dan menengah.

"Jika ekonomi tidak bergerak maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan ikut merosot," kata Edi.

Merosotnya PAD juga akan berpengaruh terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan rehabilitasi serta operasional lainnya. 

Pemkot Pontianak mempersiapkan program untuk menstimulus, baik secara aturan legalitas misalnya dengan memberikan kemudahan dan percepatan perizinan serta upaya-upaya lain dalam rangka membangkitkan ekonomi.

"Sehingga pemulihan ekonomi lebih cepat dan pembangunan berjalan sesuai rencana," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved