Munsif Pastikan Saat Ramadan Stok Pangan Pokok di Kalbar Mencukupi

Pertama untuk stok beras tidak ada masalah, karena selain produksi dari lokal, Kalbar juga didukung oleh pasokan dari luar Kalbar yang cukup besar. 

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/File Tribun
Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, M Munsif mengatakan keseluruhan stok kebutuhan pangan pokok di Kalbar aman pada ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. 

Pertama untuk stok beras tidak ada masalah, karena selain produksi dari lokal, Kalbar juga didukung oleh pasokan dari luar Kalbar yang cukup besar. 

Berdasarkan data periode April stok awal Komoditas beras mencapai 278.720 Ton, perkiraan produksi 49.535 ton, dan rencana pasokan mencapai 16.803 ton. 

“Pada tahun 2020 saja tercatat ada 220 ton di Kalbar hampir separuh dari produksi di Kalbar, sehingga posisi di akhir April ini perkiraan stok beras di Kalbar untuk pangan sangat mana, berada  mendekati 300 ribu ton,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 18 April 2021.

Baca juga: Soroti Penyebaran COVID 19, Sutarmidji : Jika Tak Ada Kepentingan Jangan Dulu Berkunjung ke Sintang

Ia mengatakan jadi stok beras sudah sangat cukup untuk cadangan selama lebih kurang lima sampai enam bulan. Lalu pada Februari dan  Maret Kalbar juga sudah  panen besar. 

Lalu mengenai cabai dan bawang, seperti biasa karena Kalbar bukan daerah produsen masih harus tergantung dengan pasokan dari luar Kalbar. 

Stok Cabai di April 2021 tercatat untuk cabai besar perkiran produksi mencapai 100 ton, rencana pasokan 20 ton. Lalu cabai rawit 364 ton perkiraan prosuksinya, dengan rencana pasokan 41,50 ton.

“Mudah-mudahan saja walaupun kita bukan provinsi produsen, dengan terus mencermati berapa kebutuhan spesifik di setiap pasar. Jadi kita masih bisa mengupayakan stabilitasi dengan cara mengkonsolidasikan produksi lokal kita yang tidak banyak mungkin sekitar 500 ton sajaper bulan,”ujarnya.

Padahal kebutuhannya mungkin mendekati hampir 1.500 ton. Namun itu masih bisa diredam karena berdasarkan hitungan BPS ini keseluruhan dari penduduk sementara yang dihitung inflasi harga di pasar. 

“Sehingga kita hanya fokus mengenai kebutuhan di pasar berapa banyak. Mudah- mudahan dengan cara seperti itu walaupun kita tidak menjadi produsen cabai dan bawang bisa diatasi,”harapnya.

Sedangkan untuk daging sapi sendiri sejauh ini bukan hanya Kalbar yang belum cukup begitu juga posisinya di nasional. 

Untuk daging sapi dan kerbau perkiraan produksi di April 2021 mencapai 501 ton, dan rencana pasokan mencapai 493 ton.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Stok Pangan di Sekadau Aman

“Untuk produksi daging sapi kita mungkin hanya memasok lima persen saja dari kebutuhan daging sapi bulanan atau harian. 

Namun demikian segmen pasar daging sapi ini sebenarnya adalah spesifik,orang tertenyu saja yang punya kebutuhan khusus menggunakan daging sapi,”jelasnya.

Mengapa demikian karena daging sapi segar sudah ada alternatif yakni dengan daging beku baik sapi maupun kerbau beku. Tapi memang harganya lebih ekonomis, dan ini bisa menjadi solusi bukan hanya di Kalbar tapi nasional. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved