Kadiskes Kalbar Bersama Tim Gelar Razia Warung Kopi di Sintang, Satu Pengunjung Positif Covid-19
Kalau kena, tapi tidak ada gejala, lalu pulang ke rumah, ada nenek, bapak, ibu yang ada komorbid, dia akan kena.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Kesehatan Kalbar Harisson turun langsung bersama tim Kabupaten Sintang menggelar razia di warung kopi, Kamis 15 April 2021 malam.
Hasilnya, seorang pengunjung positif Covid-19 dan berada di sekitar pengunjung Warkop lainnya.
“Adik-adik jangan bahagia, kalau dibilangin rapid antigennya negatif. Itu belum tentu Anda negatif. Kalau kita masukan mesin PCR, mungkin adik-adik positif. Apalagi tadi, teman ngobrolnya itu positif. Itu kalau kami PCR, pasti Anda juga positif,” ujar Harisson, Jumat 16 April 2021.
Harisson mengingatkan, bagi orang yang terpapar corona namun tidak bergejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) sangat rentan menularkan virus kepada kepada orang lain.
Baca juga: Tiga Faktor Diduga Meningkatnya Kasus Covid-19 di Sintang, Berikut Saran Dari Ahli Epidemiologi
Akibatnya bisa fatal apabila yang terpapar tersebut anggota keluarga yang punya riwayat komorbid seperti darah tinggi, diabetes, ginjal, dan paru-paru.
“Kalau kena, tapi tidak ada gejala, lalu pulang ke rumah, ada nenek, bapak, ibu yang ada komorbid, dia akan kena. Nah kalau sudah dia pasti dirawat di rumah sakit, kalau daya tahannya tidak bagus, dan itu dia akan meninggal. Kan kita yang bawa penyakitnya ke rumah. Adik-adik merasa berdosa,” ujar Harisson.
Ditegaskan Harisson, upaya pemerintah akan percuma memperketat pintu masuk ke Kalbar dengan mewajibkan swab PCR baik lewat udara maupun air, jika masyarakatnya tidak melakukan protokol kesehatan.
“Maka percuma kita menghadang orang luar masuk ke sini kalau masyarakatnya sendiri di wilayah kalbar tidak menerapkan protokol kesehatan. Tetap penyakitnya akan menyebar seperti sekarang yang terjadi di sintang,” jelas Harisson.
Baca juga: Dinas Kesehatan Pontianak Rencanakan Vaksinasi Massal, Handanu: Kekurangan Tenaga Vaksinator
Harisson menilai, kondisi Covid-19 di Kabupaten Sintang mengkhawatirkan. Harisson mengaku diutus Gubernur Kalbar Sutarmidji untuk melihat penanganan Covid-19 di Sintang.
“Saya diutus gubernur sebagai ketua Satgas penanganan Covid Kalbar, untuk melihat bagaimana penanganan Covid di Kabupaten Sintang. Seperti kita ketahui di bulan terakhir ini kasus (konfirmasi) meningkat, dan terakhir rumah sakit tingkat hunian 80 persen, ini benar-benar mengkhawatirkan. Jadi sebenarnya kita ke sini, untuk menyarankan strategi apa yang harus dilakukan oleh satgas Kabupaten Sintang. Saya juga akan ke rumah sakit untuk melihat apa yang perlu dibantu untuk penanganan pasien covid,” ujar Harisson.
Guna menekan laju penyebaran virus corona di Sintang, Harison menyarankan agar Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, memberlakukan pembatasan jam malam. Selain itu, disarankan pula agar dilakukan swab massal, baik RT antigen maupun PCR.
“Satgas Provinsi Kalbar, meminta agar di Sintang diberlakukan jam malam, jadi kita batasi sampai jam 8 malam, kemudian dilakukan swab antigen maupun PCR secara missal,” pintanya.
Apabila ditemukan hasilnya positif namun CT-nya rendah, Harisson menyarankan supaya tidak menyebarkan ke orang lain agar diisolasi.
Jika CT-nya tinggi atau viral load rendah, menurutnya tidak perlu diisolasi di tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Cukup isolasi mandiri dengan pengawasan ketat satgas tingkat desa.
“Kan kita ada BPKM mikro ada satgas di tingkat desa, kelurahan, dan ini harus benar-benar dilakukan secara gotong-royong oleh semua masyarakat harus terlibat dalam mengawasi warga yang positif tapi kita isolasi secara mandiri. Sekolah tatap muka juga belum diperbolehkan, tutup dulu. Kemudian juga penting itu benar-benar kita harus terus menerus mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan,” jelasnya.
