Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Berkati Pastoran St Paulus dari Salib Kuasi Mandor
Mgr Agustinus Agus memberkati Rumah Pastoran St Paulus Mandor yang masih dalam kuasi Paroki Mandor.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
CITIZEN REPORTER
Oleh: Samuel | Komsos Keuskupan Agung Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus memberkati Rumah Pastoran St Paulus Mandor yang masih dalam kuasi Paroki Mandor. Acara peresmian dan pemberkatan Pastoran St Paulus dari Salib Mandor dilaksanakan pada Rabu sore, 14 April 2021 dihadiri oleh sejumlah umat. Kuasi sendiri memiliki makna, perubahan status dari stasi berubah menjadi paroki. Atau, bisa pula pemekaran untuk paroki baru.
Kegiatan sore itu dimeriahkan dengan tarian adat oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan koor gabungan Kuasi Paroki Mandor dalam ibadat sabda pemberkatan Pastoran St Paulus dari Salib.
Kegiatan dimulai pukul 16.00 WIB serta dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa beserta jajarannya. Acara didahului dengan sambutan dari ketua panitia peresmian, Pastor Paroki dan Bupati Landak. Dilanjutkan dengan pemberkatan oleh Mgr Agustinus Agus yang dipimpin dalam ibadat sabda kemudian pemercikan air kudus ke seluruh sudut ruangan.
Pastoran yang diberkati dan diresmikan tersebut memiliki luas sebesar 445 meter persegi. Dengan rincian untuk lantai satu seluas 335,5 meter persegi dan untuk lantai dua seluas 109,5 meter persegi.
Pembangunan Sembilan Bulan
Upacara pemberkatan Pastoran Kuasi Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor dimulai di luar Pastoran. Umat berkumpul di halaman.
Dalam kata pengantarnya, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengungkapkan syukur karena bisa meresmikan dan memberkati pastoran baru yang akan ditempati oleh dua pastor Passionis yang berkarya di Keuskupan Agung Pontianak.
Sehingga saat ini di Keuskupan Agung Pontianak sudah ada tiga paroki yang dikelola oleh Kongregasi Passionis, yaitu Paroki St Hyeronimus Tanjung Hulu, Paroki St Fidelis Sungai Ambawang dan Pastoran Kuasi Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor.
Ketua Panitia, Heribertus Neri, mengungkapkan pada 10 Juli 2020 yang lalu di tempat itu juga telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung pastoran. Kemudian pada Rabu, 14 April 2021 merupakan momen sembilan bulan gedung pastoran dapat berdiri dan diresmikan.
Ia mengisahkan bahwa tepat sembilan bulan layaknya seorang ibu yang mau melahirkan akhirnya sekarang sudah diberkati dan diresmikannya Pastoran St Paulus dari Salib Mandor.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Mgr Agustinus Agus selaku Uskup Agung Pontianak yang sudah berusaha keras untuk membangun gedung ini yang dimana kedepannya akan digunakan sebagai fasilitas dan administrasi paroki," kata Heribertus.
Heri juga berterima kasih pula kepada Pemerintah Kabupaten Landak yang telah membantu berdirinya gedung pastoran tersebut.
Tak lupa juga ia ucapan terima kasih kepada seluruh donatur dan ketua stasi umat Katolik terlebih khusus yang berada di wilayah Mandor atas semua dukungan dan bantuan baik secara material dan tenaga sehingga pada hari ini kegiatan persemian dapat dilaksanakan.
Sebagai perwakilan umat, ia berharap agar dengan diresmikan dan diberkatinya Pastoran dapat menjadi tonggak sejarah kebangkitan iman bagi umat katolik serta seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Mandor.

Ucapan Terima Kasih
Sebagai Pastor Paroki RP Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP mengucapkan banyak terima kasih atas perjuangan Mgr Agustinus Agus yang sudah mengusahakan berdirinya pastoran baru untuk wilayah Mandor.
Pastor Paroki Mandor berharap semoga pastoran tersebut bukan hanya menjadi tempat tinggal yang nyaman tetapi dapat menjadi pusat pelayanan bagi umat yang ada di paroki.
RP Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Landak yang sudah memfasilitasi dengan berbagai upaya. Ia berharap kerjasama ini dapat berkelanjutan bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga pembangunan sumber daya manusia dan rohani di Kabupaten Landak khususnya di Kecamatan Mandor.
Pastor Andreas CP mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kerjasama pembangunan Pastoran dan yang telah mendukung selama pendirian Paroki St Paulus dari Salib Mandor.
"Semoga dengan pendirian pastoran ini seluruh pihak bisa bekerjasama untuk membangun kehidupan rohani dan memperdalam iman umat," ujarnya.
Bupati Landak
Dalam kesempatan itu pula, Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa, mengucapkan syukur meskipun dalam pandemi covid-19, tetapi pastoran bisa selesai. Hal ini tentu saja berkat Tuhan yang Maha Kuasa Yesus Kristus maka pembangunan Pastoran dapat terwujud.
"Pemkab Landak mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Keuskupan Agung Pontianak untuk masyarakat dan kebutuhan Kabupaten Landak," ujar Karolin Margret Natasa.
Karolin berharap dengan peresmian itu, para pastor dapat melayani umat dalam peningkatan kualitas masyarakat Kecamatan Mandor terutama di paroki baru. "Semoga dengan ini masyarakat dapat menjadi semakin baik di masa yang akan datang," kata Karolin Margret Natasa.
Ia juga berharap agar anak-anak, remaja, dewasa dan lansia dapat terlayani dengan baik baik dalam hal hidup bermasyarakat dan spritual.
Rampungnya pembangunan dapat terwujud karena gotong-royong. Tanpa gotong-royong dan kerjasama maka pastoran tak mungkin terwujud. "Dari pemerintah daerah telah memberikan tanah hingga bekerja sama baik dari pihak keuskupan, pastor dan umat sehingga dapat terwujud pada hari ini," kata Karolin.
Karolin juga menegaskan bahwa gotong-royong dan kekompakan haruslah selalu dipelihara. Hal itu tidak hanya untuk mewujudkan bangunan fisik tetapi membangun gereja yang sebenarnya ditengah umat. "Inilah tantangan yang akan ada terus menerus dimasa mendatang," tambahnya.
Kebersamaan harus menjadi hal yang paling utama untuk membangun kualitas hidup bermasyarakat semakin baik.
Dalam Sambutan itu, Bupati Landak juga menyinggung tentang kegiatan pasar malam harus dikurangi.
"Saya boleh ngadu sedikit Bapak Uskup? Mandor ini, kalau yang disebut dengan pasar malam paling jago. Mohon maaf ya, saya Bupati mata-matanya banyak," katanya.
Ia juga mengaku bahwa banyak informasi yang ia ketahui. Bahkan ia pernah mendapat curhat dari ibu-ibu kalau ada pasar malam suaminya tak pulang-pulang. Dalam kesempatan itu pula ia mohon bantuan gereja mulai membina masyarakat agar Kecamatan Mandor pelan-pelan menjadi lebih baik dan berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama itu, Bupati Landak mengungkapkan bahwa Kabupaten Landak merupakan salah satu Kabupaten yang masih berjuang untuk melepaskan diri dari kemisikian.
Bupati Landak mengesalkan bahwa umumnya orang tua sanggup pasang angka setiap hari, tapi anak tak mampu untuk disekolahkan. "Akhirnya, anak putus sekolah. Untuk itu tak heran jika angka putus sekolah di Kabupaten Landak juga tinggi," tambah Karolin.
Menutup sambutannya dalam pemberkatan dan peresmian Pastoran sore itu Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa berharap semoga Pastoran baru bukan hanya sekedar bangunan fisik.
Tetapi lebih dari itu yakni bisa membangun kualitas masyarakat secara mental dan spritual yang semakin baik untuk siap menghadapi berbagai tantangan zaman. "Karena berhubung dengan itu, Kecamatan Mandor adalah lini pertama batas Kabupaten Landak dengan kota ini," katanya.

Uskup: Bantu Pastor Paroki
Sementara itu Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengucapkan selamat kepada Paroki Mandor karena sekarang sudah punya pastoran untuk tempat tinggal pastor yang merupakan sarana pelayanan umat di paroki.
Mgr Agustinus Agus juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa yang sudah memberikan perhatian yang begitu besar kepada Keuskupan Agung Pontianak terutama dalam hal tersebut.
Mgr Agustinus Agus juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak telah bersedia menghibahkan tanah yang seharusnya menjadi milik Kabupaten Landak tetapi dilimpahkan kepada Gereja Katolik untuk mendirikan gedung Pastoran di Kecamatan Mandor.
"Oleh karena itu sebagai ucapan terima kasih, semoga pelayanan di paroki ini sungguh-sungguh sebagai pusat pelayanan," katanya.
Gedung ini memang sebagian besar dibangun oleh dana Keuskupan, tetapi sebagai Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus berharap agar umat dapat bergotong royong untuk membantu pastor terkait kebutuhannya sehari-hari.
“Misalnya dari satu kampung bergotong-royong secara bergiliran membantu pastor yang ada di paroki,” kata Mgr Agustinus Agus.
Pertolongan yang diberikan juga dapat berupa finansial, tenaga dan liturgi yang menjadi target utama Keuskupan Agung Pontianak.
Sebagai Uskup Agung Pontianak , Mgr Agustinus Agus mengucapkan banyak terima kasih kepada Provinsial Passionis yang merelakan pastornya untuk berkarya di Paroki Mandor yakni Paroki Santo Paulus dari Salib.
Dalam kesempatan itu Uskup Agus Pontianak juga berharap Meranti juga dapat menjadi kuasi paroki dan tahun depan dapat dimekarkan menjadi paroki baru. Karena sekarang Paroki Darit melayani kurang lebih 60 kampung.
Mudah-mudahan dengan Meranti menjadi paroki. Sehubung dengan itu, belum lama ini ada utusan satu pastor dari MSC untuk persiapan kuasi paroki di Meranti.
"Semua ini kami lakukan agar pelayanan keuskupan lebih dekat dengan umat. Harapannya penyakit-penyakit masyarakat yang sudah disebutkan bupati tadi, pelan-pelan bisa kita basmi," kata Mgr Agus.
Usai Ibadat Pemberkatan dan Sambutan penutup dari Uskup Agung Pontianak selanjutnya penandatanganan prasasti oleh Bupati Landak dan Uskup Agung Pontianak. Setelah itu, rombongan meninjau gedung pastoran yang baru diberkati dan diresmikan.