Ramadan 2021

Tips Puasa Bagi Penderita Gerd, Asam Lambung Tak Kambuh Selalu Bugar Saat Puasa

Salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai pada saat puasa adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Tips Puasa Bagi Penderita Gerd. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa merupakan bagian dari ibadah umat Muslim.

Namun, ibadah ini bisa terhambat bila penyakit menyerang.

Salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai pada saat puasa adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

GERD merupakan penyakit di mana asam lambung naik ke kerongkongan.

Baca juga: Tips Puasa Bagi Penderita Maag, Minum Obat Maag Saat Sahur

Penyakit ini bisa dipicu atau diperburuk oleh jeda yang panjang di antara jam makan, terutama bila tidak diikuti oleh pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Sebetulnya, wajar saja jika pengidap GERD merasa cemas saat menjalani puasa, sebab mereka akan tidak makan dan minum selama hampir 14 jam.

Itu artinya, tubuhnya tidak akan menerima asupan makanan atau minuman sama sekali, termasuk obat-obatan.

Namun, jika pengidap menaati aturan makan yang sehat, puasa aman untuk dilakukan, kok. Malahan puasa terbukti dapat membantu meringankan penyakit asam lambung.

Dilansir dari halodoc.com, manfaat puasa untuk meringankan penyakit asam lambung diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Acta Medica Indonesiana The Indonesian Journal of Internal Medicine pada 2016.

Penelitian tersebut dilakukan pada 130 orang yang sudah didiagnosis mengidap GERD.

66 orang di antaranya menjalankan puasa Ramadan, sedangkan 64 orang lainnya tidak berpuasa.

Hasilnya, pengidap yang menjalani puasa mengaku merasakan keluhan GERD yang lebih ringan dibanding mereka yang tidak berpuasa.

Ternyata, itu bisa terjadi adalah karena adanya perubahan pola makan dan gaya hidup selama berpuasa.

Puasa membuat orang makan menjadi teratur, yaitu saat sahur dan berbuka puasa.

Selain itu, puasa juga menjauhkan pengidap dari keinginan untuk mengonsumsi camilan-camilan yang tidak sehat sepanjang hari, termasuk cokelat, keju, dan gorengan yang bisa memicu asam lambung.

Saat berpuasa, kebiasaan merokok juga pasti berkurang.

Pembatasan asupan makanan dari tiga kali menjadi dua kali juga ikut mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: TIPS Puasa Bagi Penderita Penyakit Jantung, Tetap Aman dan Bugar di Bulan Ramadhan

Baca juga: TIPS Puasa Ramadhan untuk Penderita Diabetes, Supaya Tetap Berpuasa dengan Aman

Pembatasan asupan makanan saat berpuasa akan membuat tubuh menghancurkan lemak dalam tubuh lebih banyak dari biasanya, sehingga berat badan bisa berkurang.

Pembatasan makanan juga bisa mengurangi radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Dengan berpuasa, kadar gula dan kolesterol pun juga menjadi lebih terkontrol.

Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, puasa juga bisa bermanfaat bagi kesehatan mental.

Berpuasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan emosi dan semua pikiran buruk.

Dengan begitu, keadaan jiwa menjadi lebih tenang dan tingkat stres bisa menurun. Dengan berkurangnya tingkat stres, risiko asam lambung naik juga akan berkurang.

Dilansir dari siaran pers Philips yang diterima Senin 6 Mei 2019, Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Nutrisionis dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association bahkan berkata bahwa berpuasa bisa membantu mengatasi GERD.

“Berbagai penelitian menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejala GERD mereka, selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa. Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD,” ujarnya dikutip dari kompas.com.

Lantas, bagaimanakah cara berpuasa yang benar itu?

Rita menegaskan pentingnya untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka.

Seorang penderita GERD harus menghindari makanan yang menstimulasi naiknya asam lambung ke kerongkongan, misalnya makanan yang mengandung gas, berkadar gula tinggi, pedas, tinggi serat dan tinggi lemak.

Sebaiknya, utamakanan makanan-makanan yang mudah dicerna, dan tidak mengandung gas atau lemak yang tinggi.

Pengolahannya bisa dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer.

Penderita GERD yang berpuasa juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar dalam sekali waktu, melainkan membaginya menjadi empat kali waktu makan dengan porsi yang lebih kecil, yakni saat sahur, berbuka, makan malam dan camilan malam.

Begini kira-kira bila dijadwalkan:

1. Sebelum sahur, konsumsilah segelas air putih hangat dengan camilan ringan yang bersumber dari karbohidrat.

2. Pada saat sahur, makanlah dalam porsi kecil sambil duduk santai dan tidak terburu-buru.

Setelahnya, jangan langsung berbaring, tetapi lakukanlah aktivitas ringan.

Penderita GERD baru boleh berbaring setidaknya tiga jam setelah makan sahur.

3. Pada saat berbuka tiba, minumlah sesuatu yang bersuhu ruang atau hangat.

Minuman dingin atau minuman es harus dihindari karena dapat merangsang asam lambung pada penderita GERD yang telah menahan lapar dan haus selama berjam-jam.

4. Untuk takjilnya, pilihlah camilan dari karbohidrat yang mudah dicerna, seperti kurma, lontong isi, roti bakar, krekers, puding tepung, dan kentang rebus.

Konsumsilah takjil ini secara perlahan dalam posisi duduk.

5. Setelah beristirahat sejenak dan shalat magrib, penderita GERD boleh makan dalam porsi kecil dan komposisi yang menyerupai sahur.

Lagi-lagi, penderita GERD tidak diperbolehkan untuk langsung berbaring setelah makan malam.

6. Menjelang tidur, konsumsilah makanan ringan lagi yang terdiri dari sumber protein dan buah-buahan.

Bila Anda memiliki intoleransi laktosa; sumber protein lain, misalnya bubur kacang hijau, omelet telur kukus atau edamame rebus, bisa menjadi pilihan.

Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia, menyetujui saran dokter Rita.

Dia mengatakan, orang yang berpuasa membutuhkan pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat, terlebih jika mereka memiliki masalah asam lambung.

“Philips berusaha meningkatkan kesadaran akan gaya hidup yang lebih sehat dan menyediakan solusi praktis melalui inovasi produk yang dapat membantu untuk tetap sehat dan bugar saat berpuasa. Kami percaya bahwa menyiapkan makanan sehat dapat dilakukan dengan cepat dan mudah namun tetap memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama bulan puasa ini,” ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved