Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan 2021 , Adab Ziarah Kubur dan Doa Ziarah Kubur Arwah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ziarah kubur menjelang Ramadhan adalah satu diantara tradisi yang dilakukan umat Muslim.

Ziarah kubur bertujuan untuk mengirim doa bagi manusia yang sudah tiada di dunia ini. Baik itu orang tua, teman, sahabat maupun orang lain.

Ziarah kubur juga jadi sarana pengingat kematian bagi umat Islam, bahwasanya semua makhluk hidup mati pada waktunya masing-masing sesuai ketetapan takdir Allah SWT.

Diketahui Puasa Ramadhan 2021 sebentar lagi tiba, pemerintah akan melaksanakan Sidang Isbat dan penetapan 1 Ramadhan pada 12 April 2021 nanti.

Baca juga: Mau Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan Sore Ini ? Urutan Tahlil Singkat dan Doa Ziarah Kubur untuk Arwah

Baca juga: Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan Boleh atau Tidak ?

Ada beberapa tata cara dan adab yang harus diketahui oleh umat Islam. Apa saja ? Simak dalam artikel berikut ini :

TATA CARA ZIARAH KUBUR

Berikut ini tata cara ziarah kubur yang dikutip tribunpontianak.co.id dari berbagai sumber :

1. Sebelum berziarah hendaknya bersuci atau wudu terlebih dahulu.

2. Mengucapkan salam.

3. Membaca istihgfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi

ARTINYA  : Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.

4. Membacakan doa untuk almarhum atau almarhumah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

ARTINYA : Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan Tiba , Bacaan Tahlil & Doa Tahlil ! Sudah Ziarah Sebelum Ramadhan?

ADAB ZIARAH KUBUR

Adab ziarah kubur juga harus diperhatikan oleh umat Islam. Ustadz Abdul Somad atau UAS pernah mengupas tentang adab ziarah kubur dalam video ceramahnya beberapa waktu lalu.

Berikut ini adab ziarah kubur yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad.

1. Mengucapkan salam

Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.

ARTINYA : Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.

2. Tidak pakai alas kaki atau melepas sandal.

Ustadz Abdul Somad mengatakan saat masuk ke pemakaman sandalnya dilepas atau ditenteng. Namun, jika takut becek atau takut ada kotoran binatang, maka sanda boleh dipakai.

3. Jangan injak atau duduk di bagian atas kuburan.

Ustadz Abdul Somad mengtakan banyak kesalahan yang dilakukan orang saat ziarah kubur.

Diantaranya menginjak kubur, duduk di atas kubur dan menjadikan kuburan sebagai asbak.

4. Baca doa untuk arwah yang diziarahi

Ustadz Abdul Somad mengatakan jika tidak bisa pakai bahasa arab bisa pakai bahasa Indonesia.

Sebab, Allah Maha Tahu dan Maha Sega-galanya.

Doa Ziarah Kubur

Berdasarkan Riwayat Zuhair bin Harb, berikut ini doa yang bisa dibaca saat ziarah kubur : 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ

Assalaamu 'alaa ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa insyaa allahu bikum laahiquun asalullaha lanaa walakumul aafiyah.

ARTINYA  : Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan orang-orang Mukmin dan Muslim dan kami Insya Allah akan menyusul kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian keselamatan. (Riwayat Zuhair bin Harb)

Sementara itu, pada hadis lainnya diceritakan, bahwa Rasulullah SAW pernah mendoakan orang yang telah meninggal dunia di Baqi.

Baqi adalah pemakaman utama yang terletak di Madinah, Arab Saudi.

كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ كلَّما كانت ليلتُها من رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ يَخرُجُ في آخرِ اللَّيلِ إلى البقيعِ فيقولُ السَّلامُ عليْكم دارَ قومٍ مؤمِنينَ وإنَّا وَإيَّاكم متواعِدونَ غدًا أو مواكِلونَ وإنَّا إن شاءَ اللَّهُ بِكم لاحقونَ اللَّهمَّ اغفِر لأَهلِ بقيعِ الغرقَدِ

Aisyah berkata bahwa pada malam gilirannya bersama Rasulullah SAW, di akhir malam Rasulullah SAW keluar ke Baqi dan mengucapkan, "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum Mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penduduk Baqi yang mati tenggelam." (HR Muslim)

(*)