Asal Usul Nama Burung Hantu

Kemampuannya terbang tanpa menghasilkan suara membuat burung hantu seperti hantu yang tiba-tiba muncul dari suatu tempat.

Editor: Nasaruddin
SERAMBI/M ANSHAR
Koleksi burung hantu di Taman Rusa Desa Lamtanjong, Kecamatan Sukamakmur, Sibreh, Aceh Besar, Minggu (3/3/2013). Burung karnivora ini memiliki perbedaan dengan jenis burung lain, diantaranya memiliki leher yang lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang. 

Mekanisme sayap inilah yang membuat burung hantu yang besar dengan kecepatan hampir 40 mil per jam dapat terbang melintasi pepohonan tanpa suara sedikitpun.

Baca juga: Live Streaming Sidang Isbat Ramadhan 2021, Pemerintah Umumkan Penetapan Awal Puasa Ramadan 1442 H

Burung hantu tiba-tiba muncul tanpa suara mengejutkan dan menerkam mangsanya dengan cakar yang besar dan tajam.

Leher burung hantu dapat menoleh hingga 270 derajat sehingga terlihat dapat berputar ke belakang.

Dilansir dari Live Science, burung hantu memiliki 14 tulang leher yaitu dua kali lipat dari tulang yang dimiliki manusia juga memiliki lubang sebsar 10 kali ukuran arteri.

Sehingga terdapat banyak ruang untuk bergerak.

Hal ini membuat burung hantu dapat menoleh ke balik punggungnya, mengganti peran matanya yang tidak dapat digerakkan secara leluasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Burung Hantu disebut Burung Hantu?"
Penulis : Silmi Nurul Utami
Editor : Serafica Gischa

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved