Korban Pengantin Pesanan

Kejamnya Ibu Mertua! Gadis Pontianak Korban Pengantin Pesanan Pria China, Disiksa hingga Dipenjara

Akibat hal itu, sang ibu mertua yang bertambah murka melaporkannya ke Polisi setempat dengan tuduhan penganiayaan.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Kejamnya Ibu Mertua! Gadis Pontianak Korban Pengantin Pesanan Pria China, Siksaan hingga Penjara 

Sikap baik suami dan ibu mertua saat di Indonesia berubah drastis ketika tiba di Kota Jiangxi , Cina/Tiongkok.

Selama 5 tahun menikah Bela mengaku mendapat berbagai perlakuan buruk dari suami dan ibu mertuanya.

Sejak tahun pertama bela mengaku sudah tak bisa berkomunikasi dengan orang tuanya di Indonesia, karena ponsel miliknya dihancurkan oleh sang mertua.

Ditampar, dipukul, diusir, diborgol, bahkan suatu ketika iapun pernah mengalami pendarahan hebat ditangan akibat jari tangannya digigit oleh sang mertua.

Baca juga: KISAH Siti Nuraida - Gadis 16 Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot, Ibu Meninggal Ayah Kawin Lagi

Sejak tiba, belapun ternyata langsung di suruh bekerja membuat berbagai kerajinan, namun setiap kali ia menerima gaji, sang suami yang ternyata pengangguran mengambil gajinya.

Kendati sudah melahirkan dua anak, Bela mengaku tak pernah mendapat perlakuan baik.

Bahkan selama 5 tahun itu ia dilarang untuk mengurus dan memberikan kasih sayang seorang ibu kepada putranya yang berusia 4 tahun dan putrinya yang berusia 2 tahun.

Disana Bela mengaku hanya dianggap tugasnya cukup melahirkan keturunan bagi sang mertua.

Puncaknya, Januari 2020 Bela yang sudah dirundung frutasi akibat penderitaan berkepanjangan berontak dan melawan perlakuan buruk sang ibu mertua.

Akibat hal itu, sang ibu mertua yang bertambah murka melaporkannya ke Polisi setempat dengan tuduhan penganiayaan.

Bela ditangkap dan ditahan selama dua minggu dikantor polisi tersebut, saat ia dikeluarkan dari tahanan, dan mencoba kembali ke rumah mertua menemui suami, dan dua buah hatinya, ibu mertua mengusirnya tanpa memberinya apapun, hanya dua helai baju di badan yang ia bawa.

Tanpa uang, dokumen apapun, hanya bermodalkan pakaian yang menempel ditubuh, Bela yang bertahan selama itu hanya untuk melihat dua buah hatinya tumbuh, hanya bisa pasrah menerima nasib dan berjalan kaki tanpa tujuan, sembari berdoa kepada Tuhan agar ada sebuah keajaiban yang membuatnya dapat kembali ke tanah kelahirannya Pontianak, Indonesia.

Beberapa jam berjalan tanpa tujuan, seorang wanita paruh baya, menghampirinya, mengaku iba, sang wanita itu menawarinya untuk tinggal dirumahnya.

Tak punya pilihan dan tanpa berfikir apapun,  Bela memutuskan untuk ikut sembari terus berharap nasib baik berpihak padanya.

Wanita itu kemudian memberikan Bela pekerjaan, sembari bekerja dan berhasil mendapat penghasilan ia yang masih ingat dengan nomor ponsel sang adik dan media sosial berhasil menghubungi adiknya dan memberittahukan kondisinya yang telah berpindah tempat karena di usir oleh sang mertua.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved