Ramadhan 2021
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Tandatangani 11 Poin Panduan Ramadhan dan Idul Fitri 2021
Menteri Agama (Menang), Yaqut Cholil Qoumas menandatangani surat edaran (SE) perihal panduan menjalankan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Agama (Menang), Yaqut Cholil Qoumas menandatangani surat edaran (SE) perihal panduan menjalankan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021.
Sebagai instansi pemerintah, Menang telah menerbitkan SE bernomor SE. 03 Tahun 2021 tersebut.
Dalam SE Nomor SE. 03 Tahun 2021, berisi tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah/2021 M.
Surat Edaran ini telah ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 5 April 2021.
Baca juga: SELAMAT RAMADHAN 2021 - Kumpulan Pantun Ramadhan dan Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin untuk Dikirim
"Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19," jelas Gus Menteri di Jakarta, dikutip dari Siaran Pers yang diterima Tribunnews.com, Senin 5 April 2021.
"Surat Edaran ini melingkupi berbagai kegiatan ibadah yang disyariatkan dalam bulan Ramadan dan dilakukan bersama-sama atau melibatkan banyak orang," ujarnya.
Berikut ini 11 panduan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021:
1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama.
2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.
3. Dalam hal kegiatan Buka Puasa Bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.
Baca juga: PUASA Ramadhan 2021 - Kumpulan Ucapan Maaf Jelang Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah atau 2021
4. Pengurus masjid/musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:
a. Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid/musaala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.
b. Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadan dan Kuliah Subuh, paling lama dengan durasi waktu 15 menit.
c. Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jamaah, seperti melakukan disinfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/musala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.