Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Nostalgia di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau

Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Nostalgia di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. Misa dihadiri oleh umat paroki.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
IST/Komsos KAP
USKUP Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (kiri) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. 

Citizen Reporter

Oleh: Samuel | Komisi Komsos Keuskupan Agung Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Nostalgia di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. Misa dihadiri oleh umat paroki dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Seperti biasa, misa minggu pagi dimulai pukul 07.00 WIB, misa dipimpin oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, didampingi oleh Pastor Paroki yakni RP Kristianus CP dan RP Mingdry Hanafi Tjipto OP.

Dalam misa minggu itu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengungkapkan rasa rindunya dengan paroki sewaktu bertugas di paroki tersebut pada tahun 1987.

Mgr Agustinus Agus mengisahkan pada 19 Juni 1977 ditahbisan di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau. Kala itu dirinya ditahbiskan Uskup Agung Pontianak Mgr Hieronymus Bumbun OFMCap -- yang saat ini Uskup Emeritus. Dengan motto tahbisan diambil dari Mazmur 28: 8. “Tuhan adalah kekuatan bagi umatNya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya.”

Sebagai putra pertama orang Dayak di daerah itu, berbondong-bondong orang yang menggunakan motor air. Ada yang dari Meliau, Tayan, Sekadau, Sanggau, dan sekitar daerah tersebut menggunakan motor air yang kala itu akrab dengan sebutan motor air Bandung.

USKUP Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021.
USKUP Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. (IST/Komsos KAP)

Buah Sulung Telah Tiba
Sebagai warga setempat, Lusius Arkady, yang kini bekerja sebagai pegawai atau driver Keuskupan Agung Pontianak (KAP) mengaku dahulu waktu tahun 1977 peristiwa tahbisan imam tersebut sudah ia ingat betul. Karena saat itu Mgr Agustinus Agus -- saat itu imam diosesan Keuskupan Sanggau -- adalah orang Dayak pertama dan putera daerah pertama yang ditahbiskan menjadi imam dengan mengangkat tema, “Buah Sulung Telah Tiba”.

Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus menceritakan secara singkat perjalanannya menjadi imam dan pemimpin umat setelah ditahbiskan.

“Usai enam bulan ditahbiskan menjadi imam mulai 1 Januari 1978, saya diangkat menjadi pastor paroki di Senanga. Dulu Senanga termasuk wilayahnya Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sekarang kedua daerah itu kan menjadi paroki sendiri-sendiri,” kata Mgr Agustinus.

Ia mengisahkan dari tahun 1981-1983 mulai bertugas di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau. Setekah itu Uskup Agustinus melanjutkan kuliah di Amerika tahun 1983-1985. Selesai kuliah pada tahun 1985-1995 dan menjadi Pastor Paroki Katedral Keuskupan Sanggau.

Mgr Agustinus juga menceritakan saat ia diangkat menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Sintang pada 1 Januari 1996. Kemudian ditunjuk Tahta Suci menjadi Uskup Sintang tertanggal 28 Oktober 1999 dan ditahbiskan menjadi Uskup Sintang pada 6 Februari 2000 oleh Kardinal Julius Darmaatmadja SJ.

Saat itu Kardinal Julius Darmaatmadja SJ didampingi oleh Mgr Hieronymus Bumbun OFM Cap sebagai Co-Consecrator dan Mgr Renzo Fratini sebagai Nuncio Apostolik atau Dubes Vatikan untuk Indonesia.

Ia mengisahkan dari Uskup Sintang kemudian diangkat menjadi Uskup Agung Pontianak, oleh Paus Fransiskus 3 Juni 2014. Penerimaan Pallium di Basilika Santo Petrus Vatikan (29 Juni 2014) yang dimana saat itu tepat pada perayaan hari Raya Petrus dan Paulus. Dalam refleksinya, persis pada Paroki yang bernama St Petrus dan Paulus, ia pun menerima Pallium pada hari Raya Petrus dan Paulus di Vatikan.

KOMUNI - Umat menerima komuni saat Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021.
KOMUNI - Umat menerima komuni saat Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. (IST/Komsos KAP)

Kampanye Vaksinasi Covid 19
Dalam misa minggu itu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengajak umat untuk tidak takut divaksin. Karena berhubung dengan pandemi covid 19 yang mewabah ini, salah satu partisipasi masyarakat yang nyata adalah mendukung program pendidikan.

Sebagai mana yang ia katakan untuknya yang berusia 71 tahun pun tidak takut untuk divaksinasi.

Sementara itu Pastor Paroki Sekadau, RP Kristianus CP berterima kasih dan turut bangga, karena kali ini bisa bersama Mgr Agustinus Agus dalam misa minggu biasa di Sekadau, Minggu 21 Maret 2021.

“Sebagai pemimpin paroki dan perwakilan umat di paroki, kami sangat senang. Semoga Monsinyur bisa mampir di tempat kami jika kebetulan lewat. Kami sebagai umat paroki menerima dengan senang hati kedatanga Mgr Agustinus Agus,” ucap Pastor Paroki, RP Kristianus CP.

Rumus Iman Katolik
Dalam homilinya, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengatakan sebagai orang yang percaya akan Kristus, jangan pernah takut untuk menghadapi situasi apapun. Bahkan sebagai orang Katolik, jangan pernah takut akan kematian.

Kematian memang ditakuti oleh siapapun. Oleh karena itu Tuhan Yesus menyelamatkan manusia dengan kematian-Nya agar manusia jangan takut mati. “Jelas dalam Injil yang kita dengar tadi, bahwa orang yang mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya,” kata Mgr Agustinus Agus.

Uskup Agustinus mengatakan bahwa nyawa yang kekal adalah hidup abadi di Surga. Ia mengatkan bahwa kadang-kadang, manusia bisa saja mengalami konflik batin. Misalnya orang yang mengatakan peristiwa kematian sangat menakutkan.

Justru ia mengungkapkan dengan terang hanya dengan melalui kematian manusia bisa mencapai hidup kekal. “Tapi jangan juga bunuh diri, karena bunuh diri adalah tindakan dosa,” katanya.

Kenyataannya sekarang karena covid-19 yang meresahkan bahkan membuat banyak orang semakin takut akan kematian. Uskup menceritakan sedikit tentang peristiwa belum lama ini terjadi tragedi Pesawat Sriwijaya yang jatuh dan semua yang ada di pesawat meninggal.

Mgr Agustinus Agus mengatakan jika hal itu terjadi yang bisa manusia lakukan hanya berdoa dan berserah dengan iman yang diyakini.

“Jadi saudara-saudari yang terkasih sebetulnya kalau Yesus mengatakan siapa yang mencintai nyawanya, akan kehilangan nyawanya dan konteks ini hanya mau mengingatkan bahwa sebagai insan manusia harus saling memperhatikan,” ujar Uskup Agus.

Uskup Agung Pontianak menarik sebuah contoh dari teladan Yesus memperhatikan nyawa banyak orang. Mulai dari contoh saat ribuan orang lapar. Dalam Injil mengisahkan Yesus memberi makan dengan 5 roti dan 2 ikan. Orang bisu disembuhkan, orang lumpuh bisa berjalan, orang tuli mendengar bahkan Lazarus yang mati dihidupkan. Peristiwa itu adalah tanda bahwa Yesus juga ingin manusia mengalami kehidupan, tapi tidak terlena dalam ketakutan.

Untuk itu seturut dengan rumus iman katolik Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal.Amin. “Itulah yang menjadi modal dasar kita sebagai pengikut kristus. Karena ada hidup kekal,” ujarnya.

Sebagai Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus memaparkan bukti adanya hidup kekal di dunia ini adalah dengan adanya kaum berjubah. Kaum berjubah ada fungsinya sebagai alaram bahwa hidup manusia akan mengalami kematian dan sebagai tanda adanya kehidupan kekal setelah kematian. “Untuk itu, rugi saya jadi imam kalau tidak ada hidup kekal,”canda Mgr Agus dalam homili.

Ia menegaskan juga kepada semua umat untuk jangan pernah takut untuk melakukan kebaikan, karena manusia menyadari bahwa setiap insan pasti punya kekurangan dan kelemahan. Justru karena itulah manusia harus menjadi kekuatan dan menjadikannya tonggak keyakinan iman dan kepercayaan sebagai pengikut Kristus.

KOMUNI - Umat menerima komuni saat Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021.
KOMUNI - Umat menerima komuni saat Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (tengah) mempersembahkan misa di Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau, Minggu 21 Maret 2021. (IST/Komsos KAP)

Bertemu mantan Anak Asrama
Pada Minggu, 21 Maret 2021, ditengah khusuknya misa Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, juga menyapa anak asramanya dulu, Aron SH yang merupakan Calon Bupati Sekadau periode untuk 2020-2025.

Usai perayaan misa, Aron menemui Mgr Agustinus Agus di Pastoran sembari minum kopi bersama Pastor paroki dan Monsinyur.

Dari 65 wakil rakyat yang berasal keseluruhan dari 8 dapil ini dilantik oleh perwakilan dari Pengadilan Tinggi Kalbar. Satu diantara 65 nama tersebut ialah Aron SH. Pria bernama lengkap Aron SH ini berasal dari dapil Kalbar 6, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau.

Ia dilahirkan di Nyonak 3 Oktober 1974 beragama Katolik dan beralamat di Nanga Mahap, Sekadau. Aron mengenyam pendidikan SD Negeri 3 Batu Pahat 1989, SMP Suparna Senangan Nanga Taman 1992, SMU Swasta Karya diakui Sekadau 1995 dan S1 Untan 1999.

Politisi Partai Demokrat ini juga aktif berorganisasi, di antaranya ialah Pengurus Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Sekadau. Ia juga Ketua Nasional Benteng Kerakyatan, Ketua DPAC Demokrat, Pengurus DAD Sekadau hingga Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Sekadau. Sebelum menjadi anggota DPRD Kalbar, Aron merupakan Anggota DPRD Sekadau tiga periode.
Aron pernah menjadi ketua fraksi, selain itu ia juga pernah menjadi PPK Kecamatan Nanga Mahap.Bapak Aron bersama Bapak Subandrio anggota DPRD kab.Sekadau maju mencalonkan diri sebagai Bupati dan wakil bupati sekadau periode 2020-2025.

Sebagai anak asrama yang pernah mengikuti Mgr Agus, Aron menyempatkan diri untuk berbicara dan ngobrol santai sambil mohon doa untuk kesehatan, pekerjaan, dan niat baiknya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved