Liga 2
SEJARAH Persis Solo - 7 Kali Juara Perserikatan yang Kini Dimiliki Anak Presiden dan Menteri BUMN
Pemilik Persis Solo - Kaesang Pangarep pengusaha yang juga anak bungsu Presiden Joko Widodo, Erick Thohir Menteri BUMN serta Kevin Nugroho.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar terbaru Persis Solo, klub sepak bola Indonesia dari Liga 2 yang kini mempunyai pemilik baru.
Tak tanggung-tanggung, pemilik baru Persis Solo berasal dari figur publik Indonesia.
Mereka masing-masing, Kaesang Pangarep pengusaha yang juga anak bungsu Presiden Joko Widodo, Erick Thohir Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) serta Kevin Nugroho.
Kaesang Pangarep resmi menjadi pemilik baru Persis Solo setelah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Persis Solo Saestu (PSS).
Baca juga: Sepakbola Indonesia Jayalah Persis
Sedangkan 60 persen lainnya, masing-masing menjadi kepemilikan PT Plevia Makmur Abadi dan Kevin Nugroho sebesar 30 persen.
Sementara itu, Erick Thohir sebagai pemegang 20 persen PT PSS dan 10 persen saham Persis Solo masih dimiliki para pendiri PT PSS dan 26 tim internal.
Dalam wawancara di kanal YoutTube bersama CEO Bali United, Yabes Tanuri, Kaesang menjelaskan bisa menjadi pemilik Persis Solo apabila mendapat dukungan dari suporter.
"Ya, kalau diizinkan sama suporter, kalau didukung oleh suporter. Sama kalau ada duit," ujar Kaesang dikutip dari laman BolaSport.
Kaesang juga mengungkapkan tekadnya apabila jadi pemilik Persis Solo, ia ingin timnya bisa promosi ke Liga 1 dan dapat melawan Bali United.
Ia bahkan terang-terangan ingin bisa mengalahkan Bali United nantinya.
"Sebenarnya saya pengin. Saya pengin banget karena salah satunya saya pengin ngalahin Bali United," ucapnya.
Bukan hanya sekadar untuk berbisnis, Kaesang mengakui bahwa ia juga memiliki sejarah dengan klub kasta kedua Liga Indonesia tersebut.
Adik dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka itu bahkan mengaku sudah menyukai Persis sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).
Ia juga mengaku sudah banyak tahu tentang para suporter Persis Solo seperti apa.
"Ya sudah. Karena dari dulu saya juga waktu SD suka nonton Persis. Cuma setelah itu saya sekolah di Singapura. Jadi, ya sudah nggak pernah nonton bola lagi," kata Kaesang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kaesang Pangarep.
Baca juga: Jadwal Piala Menpora 2021 Lengkap Update Hasil dan Klasemen Piala Menpora 2021 serta Link TV Online
Sejarah Persis Solo
Persis Solo terakhir berjuang pada kompetisi kasta kedua Liga Indonesia, Liga 2.
Terakhir kali tim berjuluk Laskar Samber Nyowo tersebut merasakan kompetisi tertinggi tepatnya pada tahun 2007.
Saat itu, Persis Solo berhasil berlaga di divisi utama pada musim 20007/2008.
Menelisik sejarah, tim kebangaan warga Surakarta tersebut tercatat memiliki sejarah hebat pada masa lalu.
Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
Persis Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia di masa lalu.
Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali.
Namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an.
Sejak saat itu, Persis Solo terlihat kesulitan bersaing lagi di papan atas kompetisi tertinggi sepak bola nasional.
Stadion Manahan, Markas Kebanggaan Persis Solo
Dikutip dari Tribun Solo, Stadion Manahan memiliki sejarah panjang bagi kesebalasan Persis Solo.
Dulu stadion yang berada di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo untuk markas Persis Solo itu diketahui diresmikan Presiden Soeharto pada pada 21 Februari 1998 silam.
Kini, setelah renovasi selama belasan bulan dengan anggaran Rp 301 miliar yang dikerjakan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Rumput di Stadion Manahan Solo ini termasuk yang terbaik di kelasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan begitu juga dengan ruangan ganti pemain juga terlihat lebih lengkap seperti jacuzzi berupa kolam air untuk pemain berendam air panas.
Selain itu, juga Lokerroom pemain atau ruang ganti pemain ada juga belasan kamar mandi, tempat cuci muka dan tempat duduk juga disediakan dalam ruangan tersebut.
Sementara lapangan pemanasan ini disediakan di dekat ruang ganti pemain menggunakan rumput sintetis.
Adapun kursi penonton juga telihat menarik lantaran dengan model warna warni semakin memeriahkan tampilan stadion yang bisa menampung menampung 20.003 orang.
Baca juga: HASIL AKHIR Persib vs Persis - Diwarnai Sedikit Kericuhan, Maung Bandung Bungkam Laskar Samber Nyawa
Pasoepati, Pendukung Setia Laskar Samber Nyowo
Pasoepati merupakan nama sebuah kelompok supporter yang menjadi garda terdepan pendukung tim Persis Solo.
Berdasarkan sejarah, Pasoepati terbentu seusai kehadiran tim Pelita Jaya yang dulu memiliki markas di Stadion Manahan pada 20 tahun silam.
Tanggal 9 Februari 2000 disebut-sebut sebagai kelahiran supporter Pasoepati.
Di tahun 2003, hengkangnya Pelita dari kota Solo kemudian digantikan oleh klub asal Jakarta Timur yang kemudian meleburkan namanya sebagai Persijatim SOLO FC.
Namun, nostalgia Pasoepati dengan Persijatim ternyata hanya berlangsung selama 3 tahun.
Dan di tahun 2006, Pasoepati akhirnya mengikrarkan dirinya untuk mendukung tim asli daerah, Persis Solo hingga saat ini.
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Persis Solo, Klub Kebanggaan Warga Surakarta yang Rindu Tampil di Kasta Tertinggi