Anton Medan dan Johny Indo Kini Telah Tiada! Berikut Rekam Jejak 2 Preman Tobat yang Nyaris Sama
Semasa hidup Anton Medan kerap bersama mantan preman fenomenal di Indonesia, Johny Indo, mengunjungi para nara pidana (napi) di sejumlah tempat Tanah
Pada tanggal 26 Januari 2020 atau setahun silam, Yohanes Herbertus Eijkenboom atau yang lebih dikenal dengan nama Johny Indo meninggal dunia.
Johny Indo wafat pada usia 71 tahun di kediamannya di Tangerang, Minggu pukul 07.45 WIB.
Johny lahir pada 6 November 1948, berayahkan mantan serdadu Belanda bernama Mathias dan ibu orang Indonesia bernama Sophia.
Kata 'Indo' kemudian tersematkan pada namanya karena di lingkungan tempat tinggalnya di Mangga Dua, Jakarta, ada anak lain juga bernama Johny.
Menurut buku Johny Indo Tobat dan Harapan karya Willy A Hangguman, panggilan Indo itu bukan hanya untuk membedakan kedua anak bersama-sama, tapi juga untuk mengolok-olok fisik Johny anak Mathias.
Pasalnya, Johny memiliki hidung yang sangat mancung dan bermata biru.
Baca juga: JOHNY Indo Wafat, Lika-Liku Hidupnya Bak Robin Hood Hingga Pertemuannya dengan Pangeran Arab
Beranjak remaja, menurut buku yang sama, Johny jatuh cinta kepada Stella, teman sekelasnya yang tinggal bersebelahan rumah dengannya.
Kala itu, Johny duduk di kelas 3 SMP. Sempat menolak, Stella pada akhirnya luluh kepada Johny.
Bahkan, kedua remaja itu memutuskan menikah saat masih sama-sama berusia 16 tahun.
Menikah muda memaksa Johny bergonta-ganti pekerjaan, misalnya bekerja di bengkel sang ayah, sopir truk, hingga menjadi bintang iklan berkat wajah tampannya.
Perampok kelas kakap berprinsip
Masih dari buku yang sama, Johny sejatinya mengalami kondisi finansial yang lebih baik saat menjadi bintang iklan.
Akan tetapi, Johny memilih berfoya-foya ketimbang menghemat pemasukannya. Alhasil, ia kembali mengalami kesulitan keuangan.
Suatu kali, seorang teman mengajaknya untuk merampok lantaran sama-sama tidak memiliki uang. Johny setuju pada ide tersebut.
Selain itu, dia cukup mudah mendapatkan senjata api.