Pengprov Lemkari Kalbar Buka Ranting di Panti Asuhan
Sebanyak 14 kohai baru ini, setelah menjalani latihan di halaman Gereja Santo Yosep Batulayang, selama kurang lebih dua bulan, mendapat karategi.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Adalah senpai Ilubatuah yang akrab dipanggil senpai Lulu, kembali membuat gebrakan dengan membuka ranting di Siantan, Pontianak Utara. Kohai nya berasal dari anak- anak panti asuhan Hieronimus, yang dibina oleh Fr Fransiskus Roke MSA yang dipimpin oleh RP Romanus MSA.
Sebanyak 14 kohai baru ini, setelah menjalani latihan di halaman Gereja Santo Yosep Batulayang, selama kurang lebih dua bulan, mendapat karategi atau dogi gratis dari Bruder Stephanus Paiman OFM Cap. Saat ini Bruder Stephanus Paiman OFM Cap merupakan Ketua Pengprov Lemkari Kalbar yang juga Bendahara Umum PB Lemkari.
Didampingi salah seorang dewan guru, yang juga Ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) Lemkari Kalbar, Shihan Kornelis beserta senpai Andrys dari Kab Landak dan juga asisten pelatih Igo, menyerahkan serta memakaikan langsung karategi tersebut kepada para kohai yang baru bergabung di Perguruan Lemkari.
Senpai Lulu pada kesempatan tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus Pengprov Lemkari Kalbar atas perhatian dan keseriusannya untuk mengembangkan perkaratean di Kalbar, khususnya Perguruan Lemkari.
“Terima kasih Bruder Steph yang berupaya meluangkan waktu untuk menyemangati para kohai baru di sini,” kata Lulu.
Ketua MSH Pengprov Lemkari Kalbar, Shihan Kornelis juga memberikan apresiasi terhadap para kohai baru ini. “ Ayo saatnya kalian berprestasi lewat olah raga Karate. Kita punya Bapak di Lemkari Kalbar ini, yakni Bruder Stephanus yang sudah tidak diragukan lagi dedikasinya untuk dunia perkaratean di Kalbar,” kata ASN di Kabupaten Landak tersebut.
Shihan Kornelis menambahkan, “Sekarang tinggal kalian, mau berprestasi atau tidak?”
“Maaauuuu, osh,” jawab para kohai serentak.

Bruder Steph pada kesempatan tersebut mengatakan, syukur kepada Allah, walau di masa covid ini anak-anak tetap berlatih dan ini menjadi hal yang positip. Tentu saja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid, yakni cuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak alias menghindari keramaian.
Dalam kesempatan itu juga dibagikan masker kepada para kohai serta orang-orang yang berada di sekitar tempat latihan. Tersedia pula tong air untuk sarana cuci tangan dan hand sanitizer yang disemprotkan pada tangan kohai setelah latihan.
“Mari kita berprestasi lewat cabor bela diri Karate ini. Saya senang bahwa banyak di antara kalian di usia dini. Saya yakin jika kalian rajin latihan, maka setahun atau dua tahun ke depan kalian dapat menjadi juara,” kata Br Steph Paiman.
“Siap menjadi Juara?” tanya Br Steph.
“Siap! Osh,” jawab anak-anak lagi.
“Kalau begitu harus rajin berlatih... berlatih... dan berlatih,” kata Br Steph mengakhiri pertemuan. *