Ardiansyah Ungkap Sungai Kapuas Sebagai Air Baku PDAM Mulai Mengalami Intrusi Air Laut

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sungai Kapuas digunakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai air baku saat ini mulai mengalami intrusi air laut, Sabtu 27 Februari 2021.

Direktur Utama Perumda Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah menyampaikan, bahwa kadar klorida atau garam air baku saat ini masih bersifat fluktuatif. Sungai Kapuas sebagai air baku PDAM sudah mulai mengalami intrusi air laut.

"Bahkan, pagi hingga siang hari kadar garam mengalami kenaikan terutama pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Jawi Luar Gang Kayu Manis sudah mencapai 1000 ppm," Ungkap Ardiansyah.

Kemudian, pada IPA lainnya Ardiansyah menyebut, masih di bawah ambang batas. IPA Imam Bonjol yakni sekitar 400 ppm dan IPA Selat Panjang sekitar 400 ppm, termasuk IPA Parit Mayor sekitar 300 ppm.

Baca juga: Pemkot Pontianak Imbau Warga Hemat Gunakan Air PDAM

Kemudian, langkah untuk mengantisipasi jika intrusi air laut semakin meningkat dengan sudah mempersiapkan intake Penepat. Uji coba dua pompa, juga telah terlaksana dengan kapasitas yang sekitar 471 liter per detik.

"Sementara total kapasitas produksi air PDAM dalam kondisi normal sekitar 2.058 liter per detik," jelas Direktur Utama Perumda Tirta Khatulistiwa Ardiansyah ditemui awak media.

Pihaknya telah menyelesaikan perbaikan kerusakan pada pipa Penepat sehingga dirinya memastikan intake Penepat siap difungsikan dengan maksimal untuk pemenuhan kebutuhan air.

"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih walaupun sifatnya terbatas kami juga mempersiapkan dua reservoir yakni di Perum III dan Boster Wonosobo," pungkasnya. (*)