HARTA ARTIS Nindy Ayunda Diambil Keluarga Suami, Suster dan Sopirnya Dikabarkan Diculik?
Justru ia menyampaikan sang sopir dan susternya diminta oleh keluarga Askara Harsono untuk menjadi mata-mata.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beredar kabar bahwa Nindy Ayunda melakukan penculikan terhadap sang sopir hingga susternya.
Tudingan ini disampaikan oleh pihak keluarga suami, Askara Harsono.
Sopir dan suster Nindy Ayunda diminta untuk memata-matainya, keluarga Askara Parasady Harsono perintahkan ini.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Selasa 16 Februari 2021.
Baca juga: Ifan Seventeen dan 4 Artis Top Ini Punya Saudara Kembar, Ada yang Pilih Karier Berbeda
Dalam sebuah kesempatan kemudian Nindy Ayunda menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
Justru ia menyampaikan sang sopir dan susternya diminta oleh keluarga Askara Harsono untuk menjadi mata-mata.
Semua itu diketahui langsung oleh sang penyanyi, saat menangkap basah kelakuan suster anaknya, Lia.
Yang mana Lia didapati merekam pembicaraan Nindy Ayunda bersama ibu dan kakaknya.
"Jadi hari Kamis, saya mendapati suster saya merekam pembicaraan keluarga."
"Saya, ibu, dan kakak saya sedang berbicara di dalam rumah sehingga tertangkap tangan pada saat itu," terang Nindy Ayunda.
Mengetahui ia sedang diintai, tentu Lia tidak akan dilepaskan begitu saja.
Nindy Ayunda kemudian mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh susternya.
"Tentu tidak mungkin saya lepaskan begitu saja, tentu saya harus mengamankan anak-anak buah saya ini," tambahnya.
Dari situ diketahui tugas Lia yang diperintahkan oleh keluarga Askara Harsono.
"Saya membuka semuanya, jadi Lia ini ditugaskan untuk memata-matai saya."
"Memvideokan saya, sedang ngapain saja, sama siapa, ngapain aja," jelas Nindy Ayunda.
Baca juga: Artis Robby Purba Kepergok Ngamuk di Restoran, Semua Terekam di Video 48 Detik Ini
Baca juga: LUNA Maya Kepergok Mesra dengan Artis Tampan Ini, Kedua Tangan Sang Cowok Jadi Sorotan
Selain itu, susternya juga diminta untuk mengambil surat berharga di dalam brankas.
Kemudian setelah berhasil mengambil, semua diserahkan oleh Lia ke adik kandung Askara Harsono.
Nindy Ayunda merasa bingung karena semula keluarga suami mengatakan semua baik-baik saja.
Namun ternyata diam-diam urusan rumah tangganya sudah menyenggol soal harta.
"Dan disuruh mengambil surat-surat berharga di dalam brankas saya."
"Itu Lia yang ngambil dan diserahkan kepada adik kandung Aska," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Nindy Ayunda menyebutkan sejumlah surat berharga yang berhasil di ambil.
Di antaranya ada sertifikat rumah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sejumlah surat penting yang lain.
Kini semua dokumen penting tersebut sudah berada di tangan keluarga Askara Harsono.
"Jadi sertifikat rumah, BPKB, segala macem surat-surat berharga diambil oleh mereka," ungkap Nindy Ayunda.
Baca juga: KEDEKATAN Arya Saloka & Artis Cantik Ini, Arya Suka Ngintil Hingga Selalu Tinggal Berdekatan
Lia lantas buka suara dan mengaku bahwa tindakan yang dilakukannya adalah salah.
Lantaran ia bekerja untuk Nindy Ayunda namun malah melaksanakan perintah dari pihak lain.
Saat diminta menjadi mata-mata, keluarga Askara Harsono menjanjikan akan menaikkan gaji.
Akan tetapi Lia menyebutkan belum ada kesepakatan soal nominal tersebut.
Sedangkan sang sopir, Sulaiman yang juga diminta jadi mata-mata sudah ada penentuan.
Disampaikan untuk menjadi mata-mata Nindy Ayunda, ia akan mendapatkan tambahan gaji Rp 500 ribu.
"Dijanjikan sih cuma dibilangin naik gaji, tapi belum nyebut nominalnya."
"Tapi kalau sama driver udah nyebut nominal, ditambahin Rp 500 ribu," kata Lia.
Polemik rumah tangga Nindy Ayunda dan Askara Harsono mencuat setelah ada gugatan cerai.
Yang mana pelantun lagu Cinta Cuma Satu ini menginginkan untuk berpisah dari suaminya.
Keputusan itu dipicu dengan adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Tak sampai di situ, Nindy Ayunda juga mengungkapkan bahwa Askara Harsono pernah selingkuh darinya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suster dan Sopir Nindy Ayunda Diminta Jadi Mata-Mata, Pihak Askara Perintahkan Ambil Surat Berharga