Harimau Lepas

Kondisi Terkini Tora si Harimau Putih Sinka Zoo Singkawang yang Dilumpuhkan Dengan Cara Tembak Bius

Setelah berkoordinasi dengan dokter hewan dari BKSDA Kalimantan Barat, Elka katakan, untuk sementara ini Tora tidak boleh diganggu.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Harimau putih Sinka Zoo bernama Tora saat berada di dalam kandang isolasi, Minggu 7 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Usai terkena bius hingga pingsan, kini Tora si harimau putih penghuni Kebun Binatang Sinka Zoo Kota Singkawang sudah kembali sadar.

Pengurus Kebun Binatang Sinka Zoo, Elka mengatakan kondisi tora sudah siuman dan mulai membaik.

"Tora sudah siuman, sudah bergerak seperti biasa, mungkin masih ada stress sedikit lah, tapi sudah bergerak seperti biasa," kata Elka kepada wartawan, Minggu 7 Februari 2021.

Setelah berkoordinasi dengan dokter hewan dari BKSDA Kalimantan Barat, Elka katakan, untuk sementara ini Tora tidak boleh diganggu.

Akhir Cerita Harimau Lepas, Pengurus Sinka Zoo Pastikan Pawang yang Meninggal Mendapat Kompensasi

"Makanannya juga kita sediakan dari dalam kandang," terangnya.

Untuk penanganan lebih jauh, menurutnya belum bisa di lakukan.

Dramatis

Proses penangkapan dua ekor harimau lepas di Sinka Zoo Singkawang akhirnya membuahkan hasil, pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Harimau bernama Eka dan Tora itu sebelumnya lepas dari kandangnya, pada Jumat 5 Februari 2021 sore WIB kemarin.

Kronologis penangkapan kedua harimau tersebut berlangsung dramatis.

Harimau bernama Eka terpaksa dilakukan penembakan peluru tajam setelah proses pembiusan tidak mempan dan membahayakan petugas.

Sosok Fery Darmawan, Pawang Hewan Sinka Zoo yang Meninggal Dunia Akibat Diterkam Harimau

Sedangkan, Tora akhirnya berhasil ditangkap oleh petugas gabungan, pada Sabtu sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Setelah sehari penuh dalam pencarian, Tora akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan bius yang ditembakan di tubuhnya.

Usai tertembak dengan peluru bius, petugas harus menunggu kurang lebih 20 menit sembari memantau pergerakan Tora, hingga Tora benar-benar pingsan.

Tora yang sudah dalam keadaan pingsan kemudian dimasukkan ke dalam jaring oleh petugas untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Proses pencarian memang dilakukan yang melibatkan petugas gabungan seperti TNI, Polri serta BKSDA Provinsi Kalbar dan BKSDA Singkawang.

Bahkan, petugas mengerahkan drone untuk memantau dan mencari keberadaan Tora dari atas.

Keseharian Fery Darmawan Korban yang Diterkam Harimau Sinka Zoo, Biasa Memberi Makan Harimau

Ditembak Mati

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta menyampaikan, tim gabungan memang terpaksa melumpuhkan satu harimau dengan peluru tajam karena membahayakan personel di lapangan .

Sebelum dilumpuhkan dengan menggunakan peluru tajam, diungkapkan oleh Sadtata bahwa harimau itu sudah ditembak dengan peluru bius.

Namun, dikarenakan insting liar berburu dari harimau itu sudah bangkit maka peluru bius pun tidak mempan.

'"Jadi, satwa (harimau) yang satunya tadi pagi, terpaksa ditembak dengan peluru tajam, perilakunya sudah muncul sifat liarnya, sudah mengancam keselamatan personel di lapangan, dan setelah ditembak dengan obat bius tidak mempan,” ungkap Sadtata di konfirmasi Tribun Pontianak, Sabtu 6 Februari 2021.

“Kemudian, harimau itu juga sudah memangsa koleksi satwa yang lain, sudah tahu caranya berburu, oleh sebab itu dilakukan eksekusi," ungkapnya.

Ia menjelaskan, proses eksekusi yang dilakukan tersebut sudah berjalan sesuai prosedur yang ada.

"Kita tetap mengutamakan keselamatan jiwa manusia, keselamatan manusia nomor satu, dan bila kita bertemu satwanya, akan kita usahakan dengan pembiusan. Namun, bila tidak memungkinkan, tidak dapat dilakukan dan membahayakan masyarakat atau tim maka akan kita akan eksekusi, seperti itu prosedurnya," tuturnya.

Terkait tubuh harimau yang telah dieksekusi, dikatakan Sadtata, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

Lebih lanjut, Kapolresta Singkawang, AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo menyampaikan, proses penangkapan dua ekor harimau lepas mengedepankan proses pembiusan.

Namun, ketika pembiusan tidak berdampak maksimal, dan keselamatan anggota di lapangan membahayakan, maka penindakan pun akan di lakukan dengan terukur.

"Kami pada prinsipnya tetap mengedepankan proses pembiusan untuk melumpuhkan harimau tersebut. Namun ketika memang sudah tidak mampu atau membahayakan, maka dilakukan penindakan," jelasnya.

Polres Singkawang Lakukan Pemeriksaan, Mulai Kejadian Korban Meninggal Hingga Harimau Lepas

Pawang Sempat Tak Beranjak

Pawang harimau Sinka Zoo, Agus Alfian menceritakan, dirinya yang pertama melihat jenazah temannya yang diterkam harimau.

"Yang pertama lihat jenazah itu saya, jenazah itu dia telungkup di jembatan gertak, dan di sekitar itu ada bercak-bercak darah, dan dari situ saya lihat ada yang diserang. Tapi posisinya ini arahnya berlawanan dari lokasi jebolnya (kandang-red), Jebolnya sebelah sini, dia (harimau-red) larinya sebalah sana," ujarnya, Sabtu 6 Februari 2021.

Ia mengungkapkan, bahwa harimau di kebun binatang itu seluruhnya berjumlah sembilan ekor.

Mereka terdiri dari lima ekor jantan dan empat ekor betina.

Dua ekor harimau yang lepas ini bernama Eka dan Tora, Eka berusia sekira 2 tahun, dan Tora berusia sekira 1,6 tahun.

Petugas mengangkut Tora
Petugas mengangkut Tora (TRIBUNPONTIANAK/Rizki Kurnia)

Dengan lepasnya 2 ekor harimau itu, ia mengaku sangat resah dan turut bertanggung jawab karena dirinyalah yang sehari-hari mengurus harimau tersebut.

Ia menegaskan, tidak akan beranjak dari lokasi hingga kedua harimau yang lepas dapat ditangkap oleh petugas.

"Saya sangat resah harimau ini belum di tangkap, karena itu peliharaan saya, tanggung jawab saya, kalau belum tertangkap, saya belum bisa apa-apa”.

“Dan kalau belum bisa di tangkap itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar sini. Saya akan tetap di sini sampai si Tora ini tertangkap," ungkapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved