Kemenag Kalbar Akui Pihak Travel Umroh Belum Buka Pendaftaran Perjalanan Umroh Sejak Februari 2020
Saya juga sudah kumpul dengan para pihak travel Umroh mereka mengatakan tidak membuka pendaftaran karena belum tahu harga penambahan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Arab Saudi menutup pintu terhadap warga dari 20 negara termasuk Indonesia yang menyebabkan rencana perjalanan umrah gagal total karena dampak Pandemi COVID-19.
Menanggapi hal tersebut, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, H Ridwansyah mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Arab Saudi telah menutup 20 negara termasuk Indonesia. Sehingga kebijakan ini berdampak pada perjalan umroh yang harus dibatalkan.
“Kita minta khususnya masyarakat Kalbar termasuk para penyelenggara travel umroh bisa bersabar dan menghargai keputusan Pemerintah Arab Saudi demi keselamatan jiwa dan seluruh masyarakat,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Jumat 5 januari 2021.
Oleh karena itu diharapkan para penyelenggara travel umroh dapat memaklumi kondisi saat ini karena dampak dari pandemi COVID-19.
• Arab Saudi Larang Warga Indonesia Berkunjung, Ini Harapan Wagub Kalbar
“Kita mengimbau pada seluruh masyarakat termasuk calon jemaah umroh dan sebagainya untuk lebih memperketat lagi penerapan prokes COVID-19. Hal ini supaya kasus penularan covid-19 tidak meningkat,” ungkapnya.
Ia memgataian memang terkait perjalanan Umroh sejak Februari 2020 di Kalbar tidak ada lagi kegiatan pendaftaran umroh.
“Saya juga sudah kumpul dengan para pihak travel Umroh mereka mengatakan tidak membuka pendaftaran karena belum tahu harga penambahan untuk aturan karena dampak covid-19,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pihak travel Imroh masih takut karena adanya penambahan biaya seperti pelaku perjalanan Umroh harus karantina 3 hari sebelum masuk ke Melah, dikenakan biaya swab.
Selain itu yang biasanya pada satu kamar diisi 4-6 orang, tapi adanya pandemi COVID-19, Pemerintah hanya membolehkan satu kamar diisi 2 orang saja.
“Makanya merek tidak membuka pendaftaran karena belum tau harga pasti untuk penambahannya. Kebetulan kemaren pernah dibuka sebentar tapi di tutup lagi,” ujarnya.
Ridwansyah mengatakan pada saat dibuka perjalanan Umroh kemarin sudah dilakukan ujicoba oleh pihak travel untuk perjalanan umroh untuk mengetahui biaya tambahannya. Selain dibatasi kuotanya , juga dibatasi umur yang boleh berangakt maksimal 50 tahun.
“Sejauh ini berapa jumlah yang batal berangkat Umroh di Kalbar belum ada data karena tidak ada laporan karena memang sejak Februari 2020 diawal pandemi itu tidak ada pembukaan perjalanan Umroh,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau agar untuk tidak dibuka dulu pendafatran perjalanan umroh mengingat kondisis saat ini. Dari pada nanti menjadi sebuah masalah.
“Masyarakat juga memahami dan memang sejauh ini belum ada pendaftaran umroh.
Kita imbau jagan dulu ada pembukaan Umroh takutnya nanti jadi masalah,” jelasnya.