Presiden Turki Kutuk Kaum LGBT, Erdogan : Kita akan Mengantarkan Generasi Muda Menuju Masa Depan
Dalam pidato pada Juli tahun 2020, ia menuduh kalangan aktivis LGBT merongrong "nilai-nilai nasional dan spiritual" dan "meracuni" generasi muda.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk gerakan LGBT di negara itu di tengah gelombang protes oleh mahasiswa.
Erdogan memuji sayap pemuda partainya, AK, karena mengangkat "sejarah besar bangsa ini" dan bukan menjadi bagian dari "pemuda LGBT".
Dalam video yang diputar untuk anggota Partai AK pada Senin 1 Februari , Presiden Erdogan mengatakan:
"Kita akan mengantarkan generasi muda menuju masa depan, tidak sebagai pemuda LGBT, tetapi sebagai pemuda yang hadir dalam sejarah besar di masa lalu.
• Siapa Harun Yahya yang Dihukum Penjara 1075 Tahun di Turki karena Kejahatan Seksual ke Anak-anak?
"Anda bukan pemuda LGBT, bukan pemuda yang melakukan vandalisme.
Sebaliknya, Anda adalah orang-orang yang mengobati patah hati."
Bukan kali ini saja Erdogan mengecam LGBT.
Dalam pidato pada Juli tahun 2020, ia menuduh kalangan aktivis LGBT merongrong "nilai-nilai nasional dan spiritual" dan "meracuni" generasi muda.
Pernyataan terbaru Presiden Erdogan disampaikan sesudah terjadi gelombang unjuk rasa selama berminggu-minggu di Unversitas Bogazici terkait dengan pengangkatan Prof Melih Bulu sebagai rektor.
Menurut para aktivis, guru besar itu mempunyai hubungan dekat dengan Partai AK yang berhaluan Islam.
Pihak berwenang mengatakan empat mahasiswa ditangkap dalam kasus pemasangan karya seni dengan tuduhan "menyulut kebencian".
• TURKI Temukan Cadangan Emas Baru di Sorgut, Bursa Saham di Borsa Istanbul Langsung Melesat
Melalui cuitannya pada Selasa (02/02), Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyebut keempat mahasiswa tersebut sebagai "LGBT menyimpang".
Twitter memberi tanda khusus pada cuitan tersebut dengan alasan isinya melanggar "peraturan tentang sikap yang mendorong kebencian", tetapi ditambahkan bahwa cuitan Suleyman Soylu tetap dapat diakses demi kepentingan publik.
Sesudah pidato Presiden Erdogan kepada anggota partainya, terjadi unjuk rasa lanjutan di Universitas Bogazici.
Homoseksualitas sejatinya sah di Turki tetapi penentangan secara resmi terhadap komunitas LGBT bertambah nyaring selama beberapa tahun terakhir.