Tanggapi Isu Partai Demokrat Pusat, Erma Minta Kader Kalbar Rapatkan Barisan
Kader Demokrat, lanjut dia, akan melawan siapa saja yang mengganggu dan mencabik keutuhan partai berlambang mercy tersebut.
"Ibarat pepatah, semakin tinggi pohon maka akan semakin tinggi juga anginnya, dan inilah yang terjadi di Demokrat, kita punya pemimpin muda yang visioner, mungkin inilah yang ditakutkan lawan politik hingga akan merebut Partai Demokrat, namun saya yakin Demokrat tetap satu tujuan dan derap langkah untuk terus maju dan merealisasikan harapan serta aspirasi masyarakat," katanya.
Sanksi Indisipliner
Plt Ketua DPC Partai Demokrat Melawi, Imam Abu Hanipah mengungkapkan jika satu diantara kader Demokrat yang indisipliner telah mendapat sanksi. Dikatakan Imam, kader yang merupakan anggota DPRD Melawi itu disanksi peringatan keras terakhir.
Hal ini, lanjutnya, bermula saat rekaman kader Demokrat yang membocorkan info internal kepada pihak luar untuk pilkada 2020 menyebar melalui media sosial dan grup Whatsapp (WA) sejak 15 Desember 2020. Karena rekaman itu, lanjutnya, kemudian banyak juga yang melapor kepada DPC Partai Demokrat Melawi.
"Pada Bulan Januari kita proses ke DPP tentang kasus seperti ini diselesaikan. Sudah clear, saudara YS mendapat peringatan keras dan terakhir untuk tidak mengulangi kembali," katanya, Selasa 2 Februari 2021.
"Kasus ini murni kasus pilkada, karena tidak mengikuti intruksi partai, tidak ada terkait kudeta Partai Demokrat," tambahnya.
Untuk itu, Plt Ketua DPC Partai Demokrat Melawi ini pun meminta maaf kepada pihak terkait atas perbuatan oknum kader berlambang mercy tersebut.
"Tentu saya minta maaf kepada pihak terkait yang merasa tidak puas dan atas perlakuan kader Demokrat. Kita sudah memanggil yang bersangkutan, untuk kita verifikasi, kita pelajari, kita kaji tentang rekaman yang beredar selama ini," jelasnya.
"Ketika kita lakukan kajian dan pendalaman dengan melakukan pemanggilan yang bersangkutan. Bersangkutan mengakui bahwa adalah rekaman suara percakapan kader Demokrat YS. Bersangkutan juga minta maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan, dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang melanggar AD/ART atau aturan partai lainnya," timpal dia.
Imam pun menegaskan, sanksi yang diberikan merupakan hasil koordinasi dengan DPP.
"Bahwa untuk menyelesaikan kader kita yang melakukan indispliner dan memberikan kesepakatan diberikan sanksi keras dan terakhir. Jika yang bersangkutan melakukan kesalahan kembali maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut," katanya.