Bank Syariah Indonesia Resmi Hadir 1 Februari 2021, Berikut Prospeknya
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai prospek prospek saham bank syariah ke depan bagus karena memiliki pasar yakni investor syariah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi hari ini Senin 1 Februari 2021.
Hal ini setelah ditandai dengan bergabungnya tiga bank syariah PT BRI Syariah Tbk (BRIS) dan PT Bank Negara Indonesia Syariah Indonesia (BNIS) dan PT Bank Mandiri Syariah Tbk (BMS) yang resmi merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Bank merger ini akan hadir menjadi bank syariah terbesar di tanah air dengan total aset sekitar Rp 239,56 triliun.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan memandang, prospek bisnis syariah masih cerah ke depannya mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim.
• Integrasi Bank Syariah, Bank Syariah Indonesia Siap Jawab Tantangan Ekonomi Syariah 1 Februari 2021
• Zulkieflimansyah Ungkap Ekonomi Syariah di NTB Bukan Hal Baru, Bank NTB Menjelma Jadi Bank Syariah
Apalagi di beberapa daerah, masyarakat juga memiliki kecenderungan untuk memilih bank syariah sebagai bank pilihan untuk menempatkan dana dan meminjam fasilitas.
Dengan peluang yang bagus dan pangsa pasar masih terbuka lebar di Indonesia, ia berharap Bank Syariah Indonesia ini semakin meningkatkan layanannya.
"Setelah merger diharapkan dapat membuat sinergi yang baik dan dapat meningkatkan layanan untuk nasabah bank syariah," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu 31 Januari 2021.
Sementara tantangan bank syariah ke depan menurutnya terkait disrupsi teknologi.
Bank syariah juga harus bisa cepat melakukan inovasi untuk menghadapi persaingan perbankan yang mengarah ke digital banking.
• Daftar Bank Syariah di Kalbar Berikan Keringanan Cicilan Bagi Masyarakat
• Cara Bayar Indihome Lewat M Banking BCA ! Bisa Juga Bayar Indihome Lewat BRI , BNI & Bank Mandiri
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam memajukan industri keuangan syariah.