Sanggau Tetapkan Status Darurat Bencana, Berikut Penjelasan Bupati Paolus Hadi
Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau itu menegaskan sudah memerintahkan kepada BPBD maupun Dinas terkait untuk menemui warga yang terdampak banjir, puting
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyampaikan bahwa
Kabupaten Sanggau telah ditetapkan dalam status tanggap darurat bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (Batingsor).
"Perkembangan banjir yang saat ini terjadi, Kalau untuk Sanggau ini memang kalau sudah musim penghujan dengan intensitas tinggi setiap tahun itu selalu pernah banjir. Sampai hari ini yang kita lihat, banjir dari daerah perhuluan itu sudah mulai turun,"katanya, Selasa 19 Januari 2021.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau itu menegaskan sudah memerintahkan kepada BPBD maupun Dinas terkait untuk menemui warga yang terdampak banjir, puting beliung maupun tanah longsor.
Baca juga: Banjir di Empat Desa Kecamatan Bonti Sanggau Berangsur Surut
"Nah saya sudah perintahkan kepada BPBD maupun Dinas terkait supaya memastikan bahwa masyarakat harus dikunjungi," ujarnya
"Camat sekarang sangat terlibat dalam menindaklanjuti hal ini. Dipastikan mereka bahwa
Pemerintah hadir disitu. Nanti saya minta catatan-catatan penting apa yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah," imbuhnya.
Dalam kunjungan biasanya, lanjut PH sapaan akrabnya pastinya sudah membantu. Nanti yang menjadi lebih berat itu adalah ketika apabila mereka gagal panen.
"Saya sudah minta untuk di data per daerah, mudah-mudahan air hanya lewat. Tetapi kalau sampai seminggu itu pasti akan ada dampak terhadap pertanian kita, Nah ini yang nanti akan kita lakukan keputusan yang harus kita buat,"tegasnya.
"Untuk bantuan tidak ada masalah, kita ada dana cadangan tak terduga dan cadangan untuk pangan. ini bisa kita pakai semua, termasuk bantuan-bantuan yang spontan dari OPD-OPD terkait,"tambahnya.
Suami Arita Apolina itu menjelaskan masyarakat Sanggau, saya yakin tahu ini kalau kondisi banjir di Sanggau ini setiap tahun. Dari perhuluan mulainya, Untuk itu diminta kepada masyarakat untuk waspada.
"Terutama yang tinggal di tepi sungai ya, tetapi saya percaya kalian sudah paham banjir ini terjadi seperti apa. Memang kalau secara pribadi saya melihat ada perubahan yang cukup perlu diwaspadai karena tingkat derasnya air itu semakin tinggi,"ujarnya.
Lanjutnya, Tentu karena ini ada masalah juga soal lingkungan yang harus kedepan bisa bersama-sama masyarakat supaya air tidak langsung terjun ke sungai.
"Tentu penahan-penahannya seperti pohon,"pungkasnya. (*)