Bupati Erlina Nilai Vaksinasi Bagian dari Strategi Penanggulangan Pandemi Covid-19
Bupati Mempawah, Erlina mengatakan bahwa saat ini, masyarakat dunia seakan menaruh harapan besar terhadap penemuan vaksin COVID-19.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah, gelar vaksinasi Sinovac perdana untuk tahap pertama termin pertama.
Pencanangan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 ini penting, dalam rangka untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga Mempawah.
Kegiatan tersebut dilakukan di Aula Balairung Kantor Bupati Kabupaten Mempawah dan ditayangkan secara live vicon, Senin 18 Januari 2021 pagi.
Bupati Mempawah, Erlina dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini, masyarakat dunia seakan menaruh harapan besar terhadap penemuan vaksin COVID-19.
Baca juga: Bupati Erlina Jadi yang Pertama Mendapat Vaksinasi Sinovac di Kabupaten Mempawah
Indonesia menjadikan vaksinasi sebagai bagian dari strategi penanggulangan Pandemi COVID-19.
"Meski demikian, masyarakat harus tetap diberikan edukasi, bahwa meskipun vaksinasi COVID-19 penting, namun penerapan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak aman (3M), juga harus tetap dilaksanakan dengan ketat," pesannya.

Menurut Erlina, Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana non-alam.
"Pemerintah juga telah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di Indonesia pada awal Maret 2020," katanya.
Dalam rentang waktu satu bulan, kata Erlina seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi.
"Penyebaran COVID-19 tidak hanya terjadi di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil," bebernya.
Lanjut kata Erlina, pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
"Sampai dengan tanggal 14 Januari 2021, sebanyak 869.600 kasus konfirmasi COVID-19 telah dilaporkan di Indonesia dan tercatat sejumlah 25.246 orang meninggal," ungkapnya.
Lebih jauh, Erlina mengatakan pandemi COVID-19 juga berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia, yang terlihat dari adanya penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan.
"Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan COVID19.
Di beberapa wilayah, situasi pandemi COVID-19 bahkan berdampak pada penutupan sementara dan/atau penundaan layanan kesehatan khususnya di posyandu dan puskesmas," jelasnya.