Ahli Biologi Molukuler Kalbar Siap Suntik Vaksin Sinovac dan Akui Tak Ada Rasa Khawatir
Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat, dr. Andriani yang juga sebagai Dosen di Fakultas Kedokteran Untan menyatakan siap disuntik vaksin sinovac.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tenaga Kesehatan menjadi prioritas pertama menerima suntikan vaksin sinovas pada tahap pertama setelah dilakukannya Seremonial penyuntikan vaksin perdana kepada Presiden RI dan dilanjutkan kepada perwakilan di daerah masing-masing provinsi.
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat, dr. Andriani yang juga sebagai Dosen di Fakultas Kedokteran Untan menyatakan siap disuntik vaksin sinovac.
Ia menjelaskan bahwa vaksin sinovac ini seperti vaksin lainnya yang sudah puluhan tahun digunakan, terbuat dari virus mati atau inaktif. Jadi keamanannya tinggi dan juga sudah melewati beberapa kali uji klinis.
Baca juga: Update Vaksinasi di Pontianak, 313 Nakes Registrasi Vaksinasi, 209 di Vaksin 32 Nakes Tidak Layak
Selain itu, BPOM juga telah mengeluarkan surat persetujuan penggunaan sesuai standar WHO dan MUI juga sudah mengeluarkan Fatwa halal dan suci terhadap vaksin tersebut.
“Saya siap dan yakin setelah membaca jurnal ilmiah mengenai vaksin COVID-19. Membandingkan efikasi dan keamanan masing-masing jenis vaksin,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 17 Januari 2021.
Ia mengajak agar teman sejawat nakes tidak perlu ragu untuk vaksinasi, karena Emergency Use Authorization untuk vaksin Sinovac sudah dikeluarkan oleh BPOM dengan efikasi 65 persen sudah melebihi ketentuan WHO (50 persen).
Selain itu juga aman terbukti yang mengalami gejala berat berupa sakit kepala, ruam berkisar 0,1% - 1%, tidak ditemukan gejala berat seperti kelumpuhan maupun kematian pada semua partisipan di 3 negara yang menjalankan uji klinis fase 3 yakni di Turki, Brazil dan Indonesia.
“Menghadapi vaksinasi tidak ada persiapan khusus karena sata juga tidak ada penyakit kronis,”ucapnya.
Namun dikatakannya sejauh ini dirinya belum menerima sms blast. Sehingga belum bisa mendaftar ulang. Dikatakannya apabila sudah menerima sms blast dirinya akan segera daftar ulang agar mendapat vaksin.
“Saya sama sekali tidak ada rasa khawatir, karena saya tidak meragukan independensi dari para ilmuwan yang sudah mengembangkan vaksin ini," ujarnya.
"Justru saya bangga, para ilmuwan dengan cepat, bekerja keras membuat vaksin yang kita harapkan menjadi salah satu poin krusial kita dalam memerangi pandemi,” jelasnya.
Walau belum mendapatkan sms blash dirinya sudah mendapat arahan dari Faskes tempatnya bekerja, dan melakukan registrasi dari tempatnya bekerja untuk persiapan penyuntikan vaksin.
“Keikutsertaan nakes terhadap program vaksinasi ini adalah hal yang sangat penting. Karena akan memberi contoh yang baik untuk masyarakat agar ikut serta dalam program vaksin ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan semua kerja keras akan sia-sia jika tidak tercapai herd immunity yang menjadi mimpi semua nakes saat ini supaya kembali bekerja tanpa rasa takut seperti masa sebelum adanya pandemi. (*)