Sriwijaya Air Jatuh

Sriwijaya Air Jatuh, Ayah Mulyadi Harap Ada Mukjizat untuk Keselamatan Anak, Menantu dan Besannya

Kita itu bukan milik manusia. Kita milik Allah. Jadi kapan Allah memanggil Mul, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kami keluarga sudah mengikhlaskan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Ponijan ayah Mulyadi tampak menyeka muka. Dia tampak tegar dengan kabar anak, menantu dan besannya berada dalam pesawat Sriwijaya Air. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Nama Eks Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) Mulyadi, beserta istri Makrufatul Yeti Srianingsih, termasuk mertuanya, Khasanah dikonfirmasi berada dalam satu pesawat naas Sriwijaya Air SJ1982.

Pesawat dengan tujuan Jakarta-Pontianak, itu mengalami lost kontak dengan Jakarta Approach Terminal Control Area pada pukul 14.37 wib.

Pesawat yang membawa 62 penumpang itu diduga jatuh sekitar pukul 14.40 WIB di sekitar peraian Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Laut Jawa.

Rumah orangtua Mulyadi, berada di Jalan Lingkar Sungai Durian, Rt 16/Rw 03, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kabupaten Sintang.

Baca juga: Yeti Istri Eks Ketum HMI Mulyadi Sedang Mengandung Saat ke Pontianak Menggunakan Sriwijaya Air SJ182

Meski kedua orangtuanya tinggal di Kabupaten Sintang, Mulyadi banyak berkegiatan di Jakarta. Selain Eks Ketum PB HMI, Mulyadi juga seorang kader Hanura.

Di partai tersebut, Mulyadi menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura.

Sementara Makrufatul Yeti Srianingsih, tinggal di Pontianak. Dia tercatat sebagai dosen tetap program studi Administrasi Negara di Polnep Pontianak.

Sejak tersiar kabar Mulyadi tercatat dalam manifest pesawat Sriwijaya SJ1982 yang hilang kontak, Ponijan dan Katimah, rumahnya ramai dikunjungi keluarga besar HMI dan masyarakat.

Mengenakan sarung dan peci, Ponijan tampak tegar dengan kabar yang beredar, meskipun belum ada kepastian dari otoritas resmi soal benar tidaknya anak, menantu dan besannya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air yang mengalami insiden tersebut.

Meski demikian, Ponijan ikhlas dengan kemungkinan terburuknya.

“Kita itu bukan milik manusia. Kita milik Allah. Jadi kapan Allah memanggil Mul, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kami keluarga sudah mengikhlaskan,” kata Ponijan tegar.

Mulyadi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dia dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga sederhana berlatarbelakang petani.

Mul merupakan keluarga transmigrasi di Desa Semujau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir,Kabupaten Sintang, Orangtua Mul berasal dari Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Nama Mulyadi P Tamsir mulai dikenal luas masyarakat ketika menjadi Sekjen PB HMI, kemudian mendapatkan amanah menjadi Ketua Umum PB HMI.

Di kancah politik nasional, Mulyadi pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, dia maju berama Partai Hanura untuk Dapil Jatim 1.

Baca juga: Dosen Polnep Yeti Srianingsih Tengah Hamil Saat ke Pontianak Menumpang Sriwijaya Air SJ 182

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved