Sriwijaya Air Jatuh
Komunikasi Terakhir Copilot Diego Mahamit Sebelum Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Pamit Bawa Rute Berbeda
Sebelumnya, Diego mengabarkan kepada keluarga bahwa ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat rute Jakarta-Padang.
Bahkan, ia juga menikmati pemandangan indah Indonesia dan mempelajari berbagai budaya yang ada serta kuliner khasnya.
"I'm also seen many beautiful cities and breathaking views on many Indonesian island when traveling to new place or city , i'm also learning new cultures, enjoy good food, and good ambiance," tulisnya lagi.
Selain itu, Diego Mamahit juga mengaku mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dan bersosialisi yang baik dengan rekan-rekannya.
"I've learn how to communicate and socialize with work colleagues like captain, chief pilot, fellow first officers, flight operation officer, cabin crew, ground staff, and also with management," jelas Diego Mamahit.
Meski begitu, TribunJakarta belum bisa memastikan bahwa Diego Mamahit ini adalah Kopilot Sriwijaya Air SJ 182.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Pulau Laki Kepulauan Seribu
Sebelumnya, diberitakan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak Sabtu 9 Januari 2021 siang, dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan situs pemantau penerbangan Flightradar24, pesawat take off pada pukul 14.30 LT.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak.
Meski demikian, data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, ada pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Junaedi menjelaskan, dia menerima informasi itu sekitar pukul 14.30 WIB. Juanedi mengatakan pesawat tersebut jatuh dan meledak.
"Iya katanya ada (pesawat jatuh) tadi jam 14.30 WIB. Mungkin saat ini sedang ada pencarian infonya ada (pesawat) yang jatuh, meledak di Pulau Laki," ujar Junaedi.
Atas insiden ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) turun tangan mencari pesawat Sriwijaya Air di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
Basarnas Turun Tangan
Pihak Badan SAR Nasional akan melakukan pencarian di tempat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu 10 Januari 2021 hari ini.
Menurut Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, hari ini pihaknya berupaya menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat.
Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki Kepulauan Seribu.
Aparat dari Polres Kepulauan Seribu mengecek lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021, dari Dermaga Marina Ancol, Jakarta Utara.
"Diharapkan malam ini konsep kita mencari titik lokasi dimana pesawat itu dimungkinkan jatuh, diharapkan besok pagi kita laksanakan pencarian dan pendalaman. Kalau di peta maksimal kedalaman pulau lancang 20-23 mil," kata Suryo Aji dalam jumpa pers, Sabtu 9 Januari 202.
Malam ini, Basarnas membuka posko di JICT II, Jakarta. Basarnas juga meneliti lebih jauh barang bukti berupa serpihan yang diduga badan pesawat tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan, pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Adita kepada Kompas.com, Sabtu 9 Januari 2021
Adita mengatakan, saat ini masih berjalan proses investigasi dan pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Syok Diego Mendadak Jadi Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 " dan Tribunjakarta.com dengan judul Sosok Diego Mamahit Diduga Kopilot Pesawat Sriwijaya yang Hilang Kontak, Ternyata Cintai Profesinya