DAFTAR Bansos Berlanjut pada 2021 Uang dengan Jumlah Fantastis Disiapkan Presiden Jokowi

Bansos dengan anggaran fantastis akan mulai digelontorkan pemerintah Jokowi mulai Januari 2021.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
screenshot KOMPAS.TC
Tri Rismaharini Ditunjuk Presiden Jokowi Sebagai Menteri Sosial yang diberikan tugas satu di antaranya membenahi Bansos/ilustrasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Uang dengan jumlah yang fantastis akan digelontorkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menggulirkan sejumlah bantuan sosial (Bansos).

Program yang digulirkan ini merupakan stimulus untuk mendorong peningkatan perekonomian di masa pandemi Covid-19.

Beragam program telah dirancam pada Tahun 2021 dengan anggaran yang sangat besar total mencapai Rp 110 triliun.

Beragam bantuan sosial (bansos) tersebut bahkan ada yang diminta Presiden Jokowi untuk disalurkan awal Januari 2021 ini.

"Dalam rangka persiapan penyaluran bantuan sosial, pagi hari ini kita akan berbicara lagi, terutama ini untuk 2021," kata Presiden saat menggelar rapat terbatas bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Desember 2021 dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: TANPA LOGIN Dtks.kemensos.go.id Cara Cek Penerima Bansos BST Rp 300 Ribu Per Bulan Diperpanjang 2021

Berikut beragam program Bansos lengkap dengan anggaran dan total penerima:

1. Program kartu sembako

* Anggaran Rp 45,1 triliun

* Disalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM)

* Masing-masing penerima Rp 200 ribu per bulan

2. Program Keluarga Harapan (PKH)

* Pemerintah menyiapkan Rp 28,7 triliun

* Total penerima untuk 10 juta KPM selama 4 triwulan

3. Bansos tunai

* Pemerintah menyiapkan Rp 12 triliun

* Total penerima bagi 10 juta KPM

* Masing-masing Rp 300 ribu selama 4 bulan.

4. Program kartu prakerja

* Total anggaran Rp 10 triliun

5. Bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa

* Total anggaran Rp 14,4 triliun

“Kemudian ditambah dengan diskon listrik selama 6 bulan ini Rp 3,78 triliun," jelas Jokowi lebih lanjut.

Baca juga: Pernyataan Optimisme Presiden Jokowi Sambut Tahun Baru 2021 dan Klaim Perekonomian Telah Membaik

Presiden pun menekankan agar bansos tersebut segera disalurkan di bulan Januari.

Dengan demikian, bansos diharapkan akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.

"Saya sudah sampaikan ini pada Pak Menko tapi ini ada Bu Mensos, Januari awal harus tersalurkan karena akan memberikan trigger pada pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

Presiden juga menginstruksikan agar bansos yang sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako, terutama di Jabodetabek, selanjutnya diberikan dalam bentuk tunai melalui pos atau bank.

"Jadi jangan sampai mundur. Bulan Januari harus sudah bisa dimulai karena ini menyangkut daya ungkit ekonomi, menyangkut daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga, yang kita ingin ini bisa menggerakkan demand atau permintaan," jelasnya.

Baca juga: Pernyataan Optimisme Presiden Jokowi Sambut Tahun Baru 2021 dan Klaim Perekonomian Telah Membaik

Berikutnya, Kepala Negara meminta agar jajarannya memastikan bahwa bansos disalurkan dengan tepat sasaran. Jika diperlukan perbaikan data, pemerintah daerah harus dilibatkan.

"Libatkan daerah dalam melakukan perbaikan-perbaikan data," imbuhnya.

Terakhir, Presiden menegaskan agar jangan sampai ada potongan-potongan dalam bentuk apapun. Untuk itu, Presiden meminta agar bansos dikirimkan langsung ke akun rekening penerima manfaat.

"Jadi proses digitalisasi data bansos yang diintegrasikan dengan banking system, saya kira itu yang kita inginkan," tandasnya.

Dalam konferensi pers setelah rapat terbatas, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa untuk bantuan sembako akan ada mekanisme yang diperbaharui.

Sehingga pemerintah tidak hanya memberikan bantuan, tapi ada pelaporan untuk penerima bantuan.

“Sehingga kami harapkan tidak ada lagi yang berusaha memotong karena laporan-laporan itu akan masuk di kami, di dalam proses setiap penerimaan bantuan kepada para penerima bantuan”.

“Jadi akan ada mekanisme laporan yang lebih detail sehingga kita berharap sekali lagi tidak ada pemotongan atau penyelewengan bantuan itu,” pungkas Risma.

Kemudian, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa pemberian bantuan akan dimulai secara serempak pada awal Januari 2021.

“Kita harapkan keluarga penerima manfaat pada awal Januari (2021) dapat menerima, baik dari PT Pos maupun bank-bank Himbara dan saya minta seluruh bank Himbara kalau dana sudah masuk rekening harus diminta segera diambil”.

“Tidak boleh ditahan karena ini untuk memperkuat mempercepat daya beli konsumsi rumah tangga untuk mencegah dampak Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi," kata Muhadjir.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved